Esoknya Veela tak berangkat sekolah bersama Rion. Pagi tadi pemuda itu mengirimkan pesan pada Veela bahwa ia tak bisa menjemput Veela. Ya, hanya begitu saja tanpa memberitahu alasannya.
Meski begitu Veela tak keberatan sama sekali, masih ada ayah yang bisa ia tebengi kapan saja.
"Kenapa ga bareng Rion?" ayah bertanya saat mereka sedang dalam perjalanan.
"Ga papa sih, dia nge-chat Veela ga bisa jemput katanya, ga tau kenapa."
"Ooh, bukan karena berantem?"
"Engga Yah, aku sama kak Rion ga pernah berantem kok," jawab Veela jujur. Mereka memang tak pernah bertengkar, karena untuk apa? Pun hubungan mereka ini tak lebih dari sekedar kesepakatan saja.
Tak berapa lama selanjutnya, mobil Danu akhirnya berhenti di depan sekolah Veela. Membuat Veela bergerak untuk melepas seatbelt-nya dan mengambil tangan ayah untuk ia cium sebelum akhirnya turun dan masuk ke dalam sekolahnya.
"Veela berangkat dulu."
"Iya, belajar yang bener. Nanti kalo ga ada temen pulang telpon Ayah aja."
Veela mengangguk "Iya Yah," kata gadis itu lalu pergi dari sana. Sementara ayah pun begitu, setelah memastikan bahwa Veela benar-benar memasuki gerbang sekolahnya, Danu kembali mengendarai mobilnya untuk menuju kantornya.
Beberapa jam akhirnya terlewati, dan dikarenakan para guru akan mengadakan rapat, maka siswa-siswi SMA Antariksa dipulangkan lebih awal. Yaa, suatu keberkahan bagi mereka si pecinta rumah, yaitu siapa lagi kalau bukan Veela dan ketiga temannya. Kini empat sekawan itu terlihat berjalan bersama usai keluar dari kelas, seraya mengobrol ringan sebelum akhirnya berpisah di gerbang sekolah.
"Eh guys," Veela hendak membuka pembicaraan. "Kok gue ga liat kak Rion ya hari ini," lanjutnya.
"Emang lo tadi berangkatnya ga bareng dia, Vee?" pertanyaan itu diajukan oleh Meilin.
"Enggak, dia bilangnya tadi ga bisa jemput," balas Veela sedangkan Rissa langsung memberikan sahutan. "Orangnya ga berangkat mungkin."
"Bisa jadi sih. Coba tanya kak Dipta tuh," sahut Gigi saat melihat Dipta dan Atlas berjalan tak jauh dari mereka.
"Oke gue tanyain deh," usai mengatakan hal tersebut, Veela pun melangkah lebih cepat, lalu dengan suara yang lebih keras ia memanggil Dipta.
"Kak Dipta!"
Satu panggilan dan keduanya -Dipta dan Atlas- langsung menengok kebelakang, mendapati Veela yang berjalan kearah mereka.
"Kenapa Vee?" Dipta bertanya saat gadis itu berhenti di depannya.
"Gue mau nanya, kak Rion mana ya? Kok gue sama sekali ga liat dia hari ini."
"Eh lo ga tau?" pertanyaan balik yang diajukan Dipta membuat Veela mengerutkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Teen Fiction[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...