Upacara rutin yang dilaksanakan tiap hari senin akhirnya rampung setelah hampir satu jam menghabiskan waktu. Membuat seluruh siswa Samanta bernafas lega karena akhirnya bisa mengistirahatkan kaki-kaki mereka.
"Gila, pak Rudi lama banget amanatnya."
"Mana gue ga nyimak apa yang diomongin. Sia-sia dia ngomong lama."
"Parah banget lo berdua," suara Meilin menyahut usai mendengar percakapan antara Rissa dan Gigi. Sementara Veela pun ikut masuk kedalam obrolan "Emang lo nyimak Mei?"
"Engga sih."
"Yee sama aja dong."
"Oya, ngomong-ngomong lomba dance lo kapan Vee?"
"Hari sabtu besok."
"Lah tinggal empat hari lagi dong," Gigi menyahut sedangkan Veela mengangguk.
"Tuan rumahnya tahun ini siapa?"
"Olympus Riss, saingan berat."
Ya, SMA Olympus memang saingan terberat SMA Antariksa. Mereka sering kali memperebutkan juara pertama. Dan sepertinya tahun ini, SMA Olympus akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat peringkat satu, karena ditahun lalu Samanta sudah berhasil mengalahkan mereka. Apalagi mereka menjadi tuan rumah tahun ini, tentu saja mereka harus menang kalau tak mau dipermalukan oleh pendatang.
"Lo semua nanti harus nonton loh," kata Veela meminta mereka untuk mendukungnya.
"Tenang aja, nanti gue bawain banner gede gambar muka lo," Gigi membalas tetapi Veela mendelik setelahnya "Ya ga gitu juga dong Gigi..."
"Ga papa, ntar gue juga bawa toa deh biar mantep."
"Gue bawa pom-pom."
Rissa dan Meilin menambahkan sementara Veela menyerah sekarang. Bayangkan saja, akan semalu apa dirinya kalau ketiga teman gilanya itu benar-benar akan melakukannya.
Kacau.
Sekarang, sepuluh menit pun telah berlalu, kelas Veela yang sebelumnya ribut kembali tenang saat guru matematika memasukii kelas mereka. Menjelaskan rentetan angka yang telah tertulis di papan putih milik kelas tersebut.
Meski Veela tak menyukai pelajaran itu, Veela tetap memperhatikannya dengan seksama. Bukannya malah tidur atau melakukan hal random lainnya. Seperti Meilin misalnya, gadis yang duduk di samping bangkunya itu terlihat mencoret-coret kertas menggunakan penanya. Sedangkan Gigi dan Rissa malah mengobrol dengan cara bertukar surat.
Hingga akhirnya jam pelajaran itu pun berlalu. Diganti dengan jam istirahat sebelum akhirnya mereka akan bertemu dengan PKn sebagai pelajaran selanjutnya.
Dan saat ini, Veela bersama teman-temannya tengah berada di kantin. Menikmati sepiring batagor dengan Pop Ice sebagai pendamping.
"Vee, lo sama kak Rion gimana kabarnya? ada kemajuan?" Rissa membuka obrolan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Teen Fiction[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...