22: Harapan yang lain

76 14 0
                                    

H-8 sebelum hubungan Rion dan Veela usai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H-8 sebelum hubungan Rion dan Veela usai. Dan seperti biasa dihari ini Veela  berangkat sekolah bersama Rion. Tetapi mereka harus berpisah di gerbang sekolah, karena Rion harus kembali ke sebuah percetakan untuk mengambil tugasnya yang sempat ia lupakan.

"Hari ini ga bareng Rion, Vee?" pertanyaan itu datang dari sosok yang begitu Veela kenal, tak perlu menengok pun ia tahu suara siapa itu. Tetapi demi memastikan pemikirannya, Veela tetap menengok dan mendapati Argio berjalan di sampingnya. Tersenyum manis seraya menatap Veela.

"Eh Kak Gi..."

"Tadi bareng, tapi dia balik lagi buat ke fotocopy-an buat ngambil makalahnya yang kelupaan," ucap cewek itu menjawab rasa penasaran Gio.

"Oh gitu, dasar Rion pelupa..."

"Tau tuh, untung belum masuk."

"Eh Vee, tante Nirina sama keluarga lo yang lainnya gimana kabarnya?"

"Syukurlah baik-baik aja Kak, lo kalo kepo coba main ke rumah. Mama juga pasti seneng kalo lo ke sana."

Argio terlihat berpikir sekarang. "Iya sih, udah lama ga ketemu. Nanti kalo nganggur gue main deh," jawabnya.

"Okay, ya udah gue duluan ya Kak."

Gio mengangguk sementara Veela langsung mempercepat langkahnya, meninggalkan Gio yang saat ini terdiam dengan pikirannya.

Sedangkan Veela, gadis itu terus melangkah menuju kelas. Seraya mengingat fakta bahwa Gio menyukainya. Memang, Veela tak berniat menghindar saat mengetahui hal tersebut. Lagi pula mereka itu sudah dekat sejak kecil, akan aneh jika Veela tiba-tiba menjauh. Pun sebenarnya Gio juga tak tahu kalau Veela tahu tentang perasaannya itu.

20 menit waktu berselang, kegiatan sekolah mereka akhirnya dimulai. Semua pun berjalan lancar, Veela dapat memahami pelajaran Seni Budaya yang sebenarnya memang pelajaran yang mudah. Meski diakhir pelajaran mereka mendapat tugas baru untuk membuat sebuah karya seni.

"Gue bingung ntar mau buat apa nih. Kalian dah kepikiran mau buat apa?" Meilin yang pertama membuka obrolan.

Yah, mereka bisa mengobrol disela-sela waktu pergantian pelajaran.

"Kalo gue pengen buat patung."

"Emang lo bisa Riss?"

"Engga sih, Vee," balas Rissa spontan membuat Gigi memukul lengan cewek di sampingnya itu. "Ah elah Rissa.."

"Kalo lo Vee, kira-kira mau buat apa?"

"Eumm," Veela berpikir sejenak. "Gue pengen bikin dream catcher."

"Dreamcatcher GG kpop yang konsepnya dark itu?"

It's Starts With Strawberry [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang