Tak seperti biasanya, Veela berangkat agak lebih siang kali ini. Hal itu dikarenakan dia terlambat bangun karena semalam lembur mengerjakan fisika. Yang sayangnya masih belum selesai sampai sekarang.
Layaknya hari-hari sebelumnya, hari ini Veela berangkat bersama ayah, tidak menaiki ojol dan juga tidak berangkat bersama Gio.
"Veela berangkat ya Yah," pamit Veela pada ayahnya saat mobil mereka berhenti di depan gerbang SMA Antariksa.
"Uang saku udah?"
"Udah, tapi kalo Ayah mau nambahin ya boleh."
Danu -ayah Veela- yang mendengar hal tersebut hanya menggeleng. Menatap putrinya yang tengah tersenyum sebelum akhirnya mengambil sesuatu dari sakunya.
"Nah. Jangan langsung diabisin," Danu berujar seraya memberikan dua lembar uang berwarna merah kepada Veela.
"Asik, makasih Ayah," sahut Veela, ia selanjutnya mencium tangan ayahnya dan berlari keluar dari mobilnya.
Kini, usai Veela memasuki area sekolah yang untung saja masih sepi, Veela langsung menuju pada barisan loker milik kelas 12 IPA 1. Hendak melakukan kegiatan rutinnya.
"Untung banget masih belum ada yang berangkat," monolog gadis itu saat melihat keadaan kelas 12 yang masih kosong. Bersamaan dengan itu, tangan kanannya bergerak membuka pintu loker milik Rion, sedangkan tangan kirinya meletakkan stroberi yang sudah ia keluarkan dari tasnya.
Terakhir, Veela mencari butiran permen yupi di saku almamaternya. Dan sesudahnya langsung meletakkan permen-permen itu di sisi stroberi.
"Seperti biasa, semoga kak-"
"Rion!"
Oh my gosh.
Jantung Veela mau copot rasanya saat seseorang menyerukan nama tersebut. Lalu saat ia menolehkan kepala, Veela menemukan bahwa Rion tengah berjalan ke sana. Diikuti dengan sosok lain bernama Gavin yang sebelumnya memanggil pemuda itu.
Dengan cepat Veela berlari ke ujung kelas 12 dan berbelok ke kanan, menuju arah yang berlawanan dengan arah ke kelasnya. Meninggalkan loker Rion yang masih terbuka begitu saja.
"Semoga ga liat, semoga ga liat, semoga ga liat," Veela terus merapalkan kalimat tersebut. Berharap agar Rion tidak melihat dan menemukannya.
Sementara itu, Rion yang saat ini sudah bersama Gavin terlihat menyusuri koridor kelasnya. Mencari-cari si secret admirer yang tadi dilihatnya. Ya, Rion sudah sempat melihat sosok itu, namun sayang, karena panggilan Gavin, Rion kehilangan targetnya.
"Lo beneran liat orang yang naro stroberi di loker lo?"
"Iya, tadi gue liat. Trus karna lo panggil, gue nengok. Waktu gue liat lagi, dia udah ga ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Teen Fiction[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...