04: Penawaran Rebecca

174 16 0
                                    

Ruangan dengan dinding berwarna biru pastel lengkap dengan dekorasi dengan warna senada itu terasa damai ketika si pemilik memutar lagu-lagu dengan beat yang pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan dengan dinding berwarna biru pastel lengkap dengan dekorasi dengan warna senada itu terasa damai ketika si pemilik memutar lagu-lagu dengan beat yang pelan.

Sementara sosok gadis pemilik kamar tersebut terlihat tengah bertengkurap sambil membalikkan lembaran-lembaran buku menggunakan tangan kanannya.

I'm not gonna be the one to get hurt

Hurt, nah nah

I'm not gonna be the one to get hurt~

"Lagu dari si Rissa emang enak deh," kata Veela, mengomentari lagu yang direkomendasikan oleh sahabatnya itu. Bersamaan dengan itu kedua matanya terus menyapu lembaran kertas novel ditangannya. Menikmati alur yang diciptakan si penulis. Benar-benar terasa tenang, sampai akhirnya suara nyaring menghampiri telinganya.

"Kak Veela!"

Bocil kematian datang guys..

Ya, itu Reiya yang masuk ke kamar Veela dan langsung melompat ke ranjang milik Veela.

"Kak..."

"Hm?"

"Liat hoodie unguku ga?"

"Kamu nanyeaa??"

Puk.

Reiya yang emosi langsung mengambil sebuah boneka berbentuk alpaka dan melemparkannya pada Veela.

"Nyebelin!"

Veela tertawa mendengar respon adiknya itu. "Lagian, itu hoodie kamu, kenapa nanya ke Kakak.. Ya Kakak ga tau lah Rei.." katanya kemudian.

"Ya siapa tau kakak pake, kan biasanya Kak Vee suka ngambilin barang-barangku."

"Idih, kaga yee..."

"Ih kak, dimana dong?"

"Kamu nanyeaa..."

"Kak Veela ih!"

"Udah-udah, nanti juga ketemu. Dari pada kamu pundung gini, mending nyari es krim yuk." Veela mengajak, mencoba membuat mood Reiya membaik.

"Bayarin tapi."

"Iya-iya, duit kakak lagi banyak, abis malak ayah tadi pagi," jawab yang lebih tua dengan nada sombong yang cukup kentara.

"Ih enak banget, kalo gitu beli hello panda juga."

"Iya, ayok. Keburu sore."

"KAJJAA!!"

Dan begitulah, dua manusia dengan ikatan darah itu pergi dari rumah. Menuju tempat yang akan membuat mereka menghabiskan uang. Ah tidak, lebih tepatnya membuat Veela kehabisan uangnya.

Kini Veela dan Reiya sudah berada di minimarket terdekat dengan komplek rumah mereka. Tengah memilih es krim di sana.

"Kak Vee yang stroberi kan?"

It's Starts With Strawberry [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang