16: Yang sebenarnya

89 17 0
                                    

cw // harsh words

Ruangan musik SMA Antariksa terlihat senyap saat para anak muda itu telah menyelesaikan kegiatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan musik SMA Antariksa terlihat senyap saat para anak muda itu telah menyelesaikan kegiatannya. Dan di sanalah Argio. Sosok yang berhasil mengusik pikiran teman-temannya pun juga pikiran Veela. Tengah menutup pintu ruangan tersebut sebelum akhirnya pergi ke kelas dan kemudian pulang.

Meski begitu tanpa dirinya tahu bahwa ada Rion yang tengah menunggunya. Maka saat pemuda itu sudah memasuki kelasnya, ada rasa terkejut yang menghampirinya. Namun, Gio tetap bersikap biasa saja. Tujuannya hanya mengambil tas lalu pergi. Sama sekali tak menaruh peduli atas kehadiran Rion ataupun alasan pria itu masih berada di sana.

Tetapi, langkah pemuda itu terpaksa berhenti ketika Rion menahannya. Meminta Gio untuk berbicara terlebih dahulu dengannya.

"Lo kenapa?"

"Kenapa apanya?"

Ayolah Gio, jangan bersikap seolah kau tak memiliki masalah seperti itu. Begitu kira-kira arti tatapan yang saat ini Rion berikan sesaat setelah mendengar jawaban dari sahabatnya itu.

"Lo ngejauhin gue. Kenapa? gue ada masalah apa sama lo?" Rion bertanya sekali lagi. Tetapi respon Gio tetap sama, ia bersikap seakan tak terjadi apa-apa.

"Jangan childish gini bisa ga sih Gi? Yang keganggu sama sikap lo tu bukan cuma gue, tapi temen-temen yang lain juga," Rion mulai kesal sekarang. Sementara Gio, pemuda itu terlihat menghela nafasnya. Ia juga merasa kesal.

"Lo mau tau masalahnya Yon?"

Jeda untuk beberapa saat.

"Masalahnya gue ga suka lo pacaran sama Veela."

Jelas, sudah jelas sekarang. Tebakan Rion benar. Masalah ini jelas berhubungan dengannya juga Veela.

"Lo suka sama cewek itu?" sebuah pertanyaan untuk memastikan kembali Rion lontarkan, dan dengan satu kalimat yang pasti Gio menjawab pertanyaan itu.

"Iya. Gue suka sama Veela."

"Dan lo harus tau, gue ngejauhin lo bukan karena cemburu atau apapun itu. Tapi gue marah, gue kecewa sama lo Yon. Kenapa lo terima tawaran Veela kalo lo sama sekali ga suka sama dia?"

"Gue udah bilang sebelumnya kan Gi, gue terima tawaran itu karena dia mau main-main sama gue. Jadi apa salahnya gue ikutin permainan dia."

"Hah..." Gio membuang nafasnya kesal. "Emang bangsat lo Yon."

Rion tak tersinggung sama sekali saat mendengar Gio mengumpat untuknya. "Kalo lo mau, gue bisa nyelesain kesepakatan gue sama Veela dan setelah itu lo bisa pacarin dia."

Baiklah, Gio semakin terpancing emosinya saat mendengar pernyataan Rion itu. "Lo bener-bener nganggep Veela itu cuma mainan lo doang ya Yon?"

"Gue ga nyangka lo bener-bener bisa sebrengsek ini," lanjut Argio. Setelahnya kedua orang itu sama-sama diam di tempatnya. Saling menunggu kalimat apa lagi yang akan diperdengarkan selanjutnya.

It's Starts With Strawberry [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang