30: Apa keputusan akhirnya

83 13 0
                                    

Esoknya di h-3 sebelum Veela dan Rion berakhir hubungannya, Veela kembali berangkat ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esoknya di h-3 sebelum Veela dan Rion berakhir hubungannya, Veela kembali berangkat ke sekolah. Kali ini ia diantar Ayah. Karena sejak kemarin Rion sama sekali tak mengirimkan pesan padanya, bahkan menanyakan kondisinya pun tidak. Entah kemana pemuda itu sebenarnya.

Kali ini Veela terus melangkahkan kakinya menuju kelas, ia tak mampir ke loker milik Rion karena tak sempat untuk menyiapkan stroberi yang biasanya akan ia letakkan di loker pemuda itu.

Selama berjalan, entah mengapa Veela merasa bahwa semua orang memperhatikannya. Tak ada yang salah kan dari dirinya. Benar, ia memakai seragam dengan baik, tatanan rambut atau tampilan wajahnya pun tak ada yang aneh. Tapi mengapa semua orang memperhatikannya?

"Guys!"

"VEELA!!" ketiga teman Veela yang telah berada di kelas kompak memekik saat mendengar panggilan Veela yang baru saja masuk ke sana.

"Ya ampun ya ampun!! Lo gimana keadaannya? "

"Baik-baik aja kan?"

"Iya Vee, gimana keadaan lo? Gue khawatir banget tau, bestieee."

Rissa, Gigi dan Meilin dengan cepat mencecar Veela dengan kalimat-kalimat tersebut membuat gadis itu terdiam seketika. Ia merasa ingin pulang saja saat mengetahui bahwa reaksi sahabatnya itu akan seheboh ini.

"Vee!!"

"Gue baik-baik aja kok..." sahut Veela akhirnya. "Lo pada jangan lebay gini deh."

"Namanya juga khawatir, gimana sih Vee."

"Ntah lah Veela ini," Rissa menimpali.

"Iya deh iya."

Selanjutnya mereka berempat pun duduk di kursinya, mengelilingi Veela yang sekarang menjadi pusat perhatian mereka.

"Eh guys..."

"Tadi waktu gue jalan ke kelas kenapa orang-orang pada ngeliatin gue ya?"

Ah, ketiganya terdiam sekarang. Mereka hanya saling melirik tanpa mau memberitahu jawabannya pada Veela.

"Kok kalian diem aja sih? Kenapa deh?"

Dan akhirnya karena Veela yang memaksa, Clarissa pun membuka suara.

"Kemarin... Kak Gio sama kak Rion berantem."

Baru satu kalimat dan Veela sudah amat terkejut mendengarnya. "Kok bisa?!"

"Kak Gio marah, karena Kak Rion ninggalin lo."

Baiklah, Veela otomatis menghela nafasnya. Ternyata ini semua berkaitan dengannya.

"Ya ampun kak Gio... Dia kenapa sampe begitu sih."

"Gue mau ketemu Kak Gio dulu. Dia ga seharusnya begitu ke Kak Rion."

It's Starts With Strawberry [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang