Sesuai dengan apa yang dibicarakannya semalam, Veela memang harus menyerah sekarang. Apalagi mengingat bahwa kemarin ia sempat bertengkar dengan Rissa, melakukan pembicaraan dengan Kyra dan melalui hari yang amat begitu berat karena semua orang mencelanya, ia benar-benar merasa lelah. Ya, mereka yang tak tahu cerita yang sebenarnya benar-benar menuduh Veela. Memberinya tatapan tajam, membicarakan kejelekannya, dan banyak hal menyakitkan lainnya. Dan rasanya lebih sakit dari apa yang Veela bayangkan.
Kini setelah gadis itu menyiapkan beberapa hal untuk ia bawa, Veela berangkat menuju sekolahnya. Hari ini ia berangkat lebih pagi dari kemarin. Karena hari ini ia harus melenyelipkan sesuatu di loker Rion, lagi.Beberapa jam telah berlalu dan Rion yang kini berada di luar kelas pun membuka loker miliknya. Yah, sebuah kebiasaan yang telah ia lakukan selama hampir satu bulan ini. Dan kali ini, pemuda itu tak menemukan apapun di sana. Selain adanya sebuah sticky notes dengan rangkaian kalimat di atasnya.
Ada yang pengen gue omongin sama lo, Kak. Istirahat nanti gue tunggu di tempat yang sama, sama waktu itu.
Selesai membaca hal tersebut, tanpa banyak berpikir Rion langsung mengarah langkahnya menuju taman di belakang perpustakaan. Menemui Veela yang sudah menunggunya di sana.
"Vee," satu panggilan itu keluar dari mulut Rion saat melihat Veela duduk di bangku taman tersebut dengan posisi yang membelakanginya.
Sementara sang gadis pun merespon, ia tengokkan kepalanya dan mendapati Rion di sana.
Dan baru kali itu, Rion melihat Veela yang berbeda, di wajahnya terlihat jelas akan perasaan sedih yang menghantuinya. Sementara bagi Veela pun sama, ini kali pertama baginya melihat Rion yang nampak begitu lelah hatinya. Karena kondisi mereka berdua sebenarnya sama, mereka sama-sama tengah terluka.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Rion setelah Veela beranjak dari duduknya lalu berdiri berhadapan dengannya.
"Gue..." Veela terlihat agak ragu, tapi ia kembali meyakinkan diri, ia merasa sudah cukup baginya untuk tersakiti. "Gue mau nyelesain semua ini."
"Terima kasih Kak, selama 29 hari lo udah mau jadi pacar gue, dan walaupun gue ga bisa bikin lo lupain Rebecca, tapi seenggaknya gue seneng bisa ngerasain banyak hal waktu sama lo," lanjut Veela. Sedangkan Rion hanya mendengarkan, tak mengiyakan ataupun menolak. Ia hanya membiarkan Veela untuk terus berujar. Sejujurnya ia tak mampu membalas, Rion sadar ia sudah terlalu banyak menyakiti Veela.
"Dan maafin gue udah gangguin lo selama ini. Setelah ini gue ga akan ganggu lo lagi kok."
Seharusnya gue yang minta maaf ke lo Vee.
Ah, Rion pengecut. Ia hanya berani berucap lewat batinnya saja.
"Oh ya, gue mau balikin ini ke lo."
Veela mengambil atensi lagi, gadis itu kini menyerahkan sebuah benda persegi panjang berwarna biru dengan gambar kartun Tom and Jerry di ujungnya, pun dengan nama Rion yang tertulis di atasnya. Benda yang spontan membuat Rion terkenang akan memori lama miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Ficção Adolescente[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...