Veela galau. Ia kira ia akan mendapatkan masa tenang saat semuanya usai. Tapi ternyata sebaliknya. Gadis itu teralihkan pikirannya akibat cerita yang ia dengar dari Rebecca. Sebuah cerita yang berhasil membuatnya goyah. Banyak pula kemungkinan kemungkinan yang Veela pikirkan sekarang.
Seperti, bagaimana jika dulu ia tak langsung pindah dari TK Harapan Bintang, bagaimana kalau ia langsung mengatakan pada Rion bahwa mereka pernah bertemu di masa lalu, dan bagaimana jika ia tahu lebih awal alasan Rion lebih mementingkan Rebecca karena hendak menebus rasa bersalahnya?
Bagaimana akhirnya.
Veela tak tahu. Dari sekian banyaknya kemungkinan hanya satu hal yang Veela harapkan, semoga apa yang menjadi keputusannya kini merupakan hal terbaik bagi semuanya.
Sekarang, usai gadis itu mematikan musik yang sedari tadi didengarnya, Veela keluar dari kamarnya. Lalu turun dan pergi ke dapur untuk mengambil minum. Saat gadis itu baru selesai meneguk airnya, bel rumahnya berbunyi. Yang selanjutnya membuat Veela dengan segera pergi ke depan untuk membukanya. Dan ternyata sosok laki-laki yang sedang Veela jauhi yang berdiri di sana.
"Kak Gio..." spontan Veela, jujur saja ia terkejut karena kedatangan lelaki itu.
"Hai, Vee."
"Gue mau nganterin ini, dari bokap gue," kata pemuda itu seraya menyerahkan bingkisan pada Veela.
"Papa minta maaf karena kemarin ga sempet jengukin lo."
"Eh ga papa kok Kak, ini om Angga pake repot-repot segala," Veela menyahut tak enak.
Meski begitu tangannya tetap saja menerima bingkisan yang dibawakan oleh Argio."Ga repot kok, Vee."
"Makasih ya Kak."
Setelah Veela mengucapkan kalimat tersebut keadaan kembali senyap, Veela sungkan untuk masuk ke dalam, ia juga canggung untuk menawari Gio agar masuk ke dalam rumahnya. Sementara Argio pun tak langsung berbalik dan pergi, ia masih berdiri di sana. Seperti hendak mengatakan sesuatu pada Veela.
Dan karena Veela tak tahan gadis itu akhirnya kembali membuka suara.
"Ya udah Kak, kalo gitu gue-"
"Vee."
Ah, Argio memotong ucapannya.
"Gue boleh minta tolong sama lo?"
"Minta tolong apa Kak?"
"Tolong jangan jauhin gue."
Satu pernyataan yang amat tiba-tiba bagi Veela. Yang berhasil membuat gadis itu kehilangan kata-kata untuk beberapa saat. Ia sungguh tak menyangka Gio mengatakan hal tersebut padanya.
"Gue ga mau hubungan kita jadi begini. Kita udah kenal sejak lama, bahkan dari kecil. Rasanya jadi aneh karena lo jauhin gue," terus Gio. Sementara Veela mengerjapkan matanya, dan beberapa detik kemudian gadis itu akhirnya bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Teen Fiction[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...