Menurut kalian cerita ini nyambung atau nggak? Atau malah biasa aja?
Jujur, akhir-akhir ini mood-ku buat nulis dan baca lagi berantakan. Nggak tau kenapa, kayak gak mood sama sekali. Kadang sebulan aku bisa baca 1-3 buku, tapi beberapa bulan ini nggak baca sama sekali😫
Aku cuma penasaran, seberapa bnyk org yang nunggu cerita ini update? Jangan-jangan nggak ada lagi😔
"Aku bertemu banyak orang setiap harinya, namun hanya kamu yang selalu ku nantikan kehadirannya"
○•○•○•○
13. I Want you
"Gimana launching produk barunya? Lancar?" Hari ini kedua kalinya Khanza berkunjung ke distro milik Dion setelah project mereka terakhir kali.
"Alhamdulillah, tembus tujuh ratus paket, Mel!" Dion terlihat bahagia. Sungguh ia bersyukur dan tak pernah menyangka produk terbarunya akan diserbu antusias oleh masyarakat.
"Alhamdulillah, gue ikut seneng dengernya!" pekik Khanza ikut senang.
"Semua ini berkat lo juga. Modelnya kelewat cantik, sih. The power of Khanza."
"Enggaklah, itu emang karena baju yang lo jual bagus-bagus. Desainnya kekinian. Bener-bener worth it."
"Oh iya, omong-omong lo udah kenal lama ya sama yang namanya Kafka?" Dion mengubah topik pembicaraan. Karena hal ini, pikirannya sempat terusik seharian penuh.
"Sejujurnya, dia itu dulu mantan gue pas SMA. Rumahnya persis disebelah rumah gue," cerita Khanza.
"Oh, pantesan. Gue kok kayak gak asing sama mukanya." Dion menyayangkan. Ia baru ingat pernah bertemu dengan Kafka saat pulang dari rumah Khanza.
"Terus kenapa kalian putus?"
"Dia selingkuhin gue," jawab Khanza. "Dia selingkuh sama cewek lain."
"Sorry, kalau pertanyaan gue barusan ngebuka luka lama lo." Dion merasa tak enak hati.
Khanza tertawa. "Santai aja kalik."
"Tapi gue rasa dia masih suka sama lo." kata Dion.
Khanza menatap Dion disampingnya. "Kenapa lo bisa mikir kayak gitu?"
"Dia anterin lo pulang kan kemarin? Kelihatan banget kalau dia khawatir sama lo, Mel. Dari tatapannya aja udah beda. Lo tau kan, kalau mata itu nggak akan pernah bisa bohong?"
"Gue rasa enggak. Kalau dia cinta sama gue, nggak mungkin dia dulu main api dibelakang gue." Khanza tak percaya.
Dion hanya diam. Ia sadar tidak berhak mencampuri urusan orang lain lebih dalam terutama bila menyangkut perasaan. Ia pun berinisiatif merubah topik pembicaraan. "Lo mau lihat proses packing gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelah Kos Mantan
RomanceKhanza tak pernah menyangka kalau kepergiannya ke Jakarta akan membawanya kembali bertemu dengan seseorang di masa lalu. Lebih sialnya lagi, Khanza harus menerima kenyataan kalau ternyata kontrakan yang ia tempati, bersebelahan dengan kos mantannya...