24. Feels Like Family
Khanza tidak mau Kafka kecewa karena album pemberiannya hilang. Gadis itu kembali ke mall semata-mata hanya untuk menemukan kembali benda tersebut.
Tempat pertama yang Khanza datangi adalah backstage acara.
"Khanza, kamu balik lagi?" Evelyn tak menyangka Khanza kembali lagi setelah satu jam berlalu.
"Evelyn, kamu lihat buku album punyaku nggak? Buku album yang tadi. Yang aku tunjukin di mobil. Kayaknya ketinggalan di sini."
"Wahh nggak lihat aku, Za. Dari tadi aku sibuk mondar mandir ngurusin ini itu."
Evelyn dapat melihat raut wajah cemas Khanza yang seperti ingin menangis. Evelyn menyentuh bahunya. "Aku minta tolong yang lain ya buat cariin? Album kamu warna apa?"
"Ungu."
"Oke, bentar, ya."
"Makasih, Lyn."
Evelyn memerintahkan semua orang untuk melakukan pencarian. Mereka menyebar ke segala arah. Khanza tak tinggal diam, ia mendatangi tenda wardrobe barangkali mungkin tertinggal di sana.
Tangan Khanza mencari diantara kotak-kotak alat makeup. Mencari di kolong bawah meja. Namun, berakhir sia-sia. Khanza mendatangi seorang cleaning service yang sedang mengepel di depan panggung.
"Maaf, Mas. Mas lihat album jatuh nggak ya di sekitar sini? Albumnya warna ungu."
"Waduh kurang tau saya, Mbak. Saya baru aja dateng buat ngepel lantai."
"Oh, gitu, makasih ya Mas."
Kemudian Evelyn datang. "Gimana, Lyn?"
"Anak-anak udah nyari tapi nggak ada, Za."
"Terus di mana, ya?"
Evelyn berpikir sejenak. "Coba kita cari sekali lagi.
Khanza makin sedih. Bagaimana jika album itu benar-benar menghilang. Khanza tidak mau dicap sebagai orang yang tidak menghargai pemberian orang lain.
Tak putus asa. Khanza berkeliling di sekitar area panggung. Matanya melirik kesana kemari dan berakhir pada tong sampah. Hanya tempat itu yang belum ia periksa.
Khanza mendekat hanya untuk memastikan albumnya tidak di buang oleh seseorang.
"Ya Allah siapa yang tega buang ini ke sampah?" tanpa jijik, Khanza mengambil album miliknya diantara tumpukkan sampah. Ada sedikit noda saus di sampulnya.
"Pasti Kafka marah," tutur Khanza sedih.
Ia memfotonya dan mengirimkannya pada Kafka.
Khanza:
Albumnya ada di tong smph:( |Kafka:
|Buang aja Za
|Udah kotor
|Nanti gue bikinin lagiKhanza:
Masih bisa dibersihin kok|
Maaf ya, gue terlalu teledor |
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelah Kos Mantan
RomanceKhanza tak pernah menyangka kalau kepergiannya ke Jakarta akan membawanya kembali bertemu dengan seseorang di masa lalu. Lebih sialnya lagi, Khanza harus menerima kenyataan kalau ternyata kontrakan yang ia tempati, bersebelahan dengan kos mantannya...