Hari ke 1 dari 325. Semoga semua wishlist kita di tahun ini dapat tercapai, ya! Because new year is a new chapter.
Harapanku di tahun ini, semoga sehat selalu, cantik luar/dalam, otak makin glowing, sukses, and pembaca Sebelah Kos Mantan makin bertambah banyak🤗
16. PNKA (Pengadilan Negeri Kos Anggrek)
Kafka:
Lo lagi apa?|
Udah bangun belum hm?|Khanza:
|Lagi guling²an di atas kasur
|Enaknya ngapain ya?Kafka:
Gue bangun² langsung cuci baju|
Send photo📷|Nih, lagi jemur baju di balkon |
Khanza:
|Masya Allah, calon suami idaman😍
|Kafka
|Jgn kemana-mana
|Tetep di situKafka:
Mau ngapain?|Khanza tak membaca atau membalas pesan terakhirnya. Kafka bersikap cuek, mungkin Khanza sedang ada urusan lain. Ia pun mengantongi kembali ponselnya dan lanjut menjemur pakaian.
Alasan Kafka lebih suka menjemur di teras atas selain cepat kering, tidak perlu susah-susah menggantungnya di hanger. Cukup dijemur diatas pagar. Karena hanger adalah salah satu benda langka di kosan ini.
Tiba-tiba terdengar suara orang mendesis. "Husst, Kafka."
Lelaki itu spontan menoleh ke samping dan kaget menemukan Khanza menyembul dari balkon sebelah sambil melambaikan tangan. "Astagfirullah hal adzim, Khanza!"
"Hehe, lanjutin aja jemurnya. Mau lihat." Khanza memperhatikan sambil menyangga dagu pada pagar pembatas.
"Ngapain sih, Za, orang lagi jemur doang kok dilihatin?" Kafka mengibaskan pakaian sehingga airnya menyiprat kemana-mana.
"Kenapa sih, Kaf? Gue kan sekarang pacar lo. Emang gak boleh lihatin pacar sendiri?" protes Khanza bete.
Kafka menjawab sambil memeras pakaian di bak. "Masalahnya yang lo lakuin itu nggak guna. Daripada cuma bengong di sini, mending lo nyapu rumah sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelah Kos Mantan
RomanceKhanza tak pernah menyangka kalau kepergiannya ke Jakarta akan membawanya kembali bertemu dengan seseorang di masa lalu. Lebih sialnya lagi, Khanza harus menerima kenyataan kalau ternyata kontrakan yang ia tempati, bersebelahan dengan kos mantannya...