1. Kos Anggrek

7.8K 411 41
                                    

“Kos Anggrek, gudangnya para bujang ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kos Anggrek, gudangnya para bujang ganteng.”

▪□▪□▪□▪

BAB 1—Kos Anggrek

“Ini kontrakannya?”

“Iya. Bagus, kan? Mana gue dapetnya harga murah lagi.”

Khanza menatap sebuah rumah satu lantai di depannya dengan tatapan ngeri. Pasalnya, rumah tersebut kabarnya sudah lama tidak dihuni. Di bagian depan juga rimbun ditumbuhi tanaman. Daunnya menjuntai ke bawah, hampir menutupi separuh tampilan rumah. Meskipun tempatnya terkesan horor, secara keseluruhan sejauh ini terlihat bersih dan terawat.

“Lo yakin rumah ini nggak berhantu?” Khanza sedikit ragu untuk tinggal sendirian di dalamnya.

“Denger-denger sih, tiap kali ada orang yang ngontrak di sini, pasti seminggu kedepannya salah satu anggota keluarganya bakal ada yang mati.” Enzi mulai mengarang cerita yang tidak-tidak dan itu membuat Khanza mulai berkeringat dingin.

“Katanya, tiga minggu lalu, ada sepasang suami istri yang tinggal di sini. Mereka punya anak yang baru lahir, lo tau Za apa yang terjadi?"

Khanza menggeleng cepat.

"Anaknya dibawa sama wewe.”

Khanza membekap mulutnya sambil membelalakan mata lebar-lebar saking terkejutnya,  “Ih, yang bener lo, En?” katanya mengguncang bahu Enzi.

Enzi mengangguk.

“Kalau gue mati di dalem, siapa yang bakalan nolongin gue nanti?”

Enzi tak kuasa menahan tawa melihat ekspresinya.

“Haha bercanda, Za. Ya kalik, gue biarin saudara gue yang paling cantik sejagat raya ini mati secara konyol gegara digondol wewe.” Enzi mencubit kedua pipinya gemas.

Khanza mengepalkan tangan siap menghajar saudaranya yang tidak biadab itu. Enzi mengacungkan dua jari membentuk huruf V sebagai bentuk perdamaian. Tiba-tiba suara
gelak tawa terdengar keras dan jelas sekali di telinga keduanya. Sumbernya di duga berasal dari rumah tetangga yang berdiri pas disebelah rumah.

“Ada apa ya En, rumah sebelah kok berisik banget?” tanya Khanza heran.

“Namanya juga kos-kosan Za, ya wajar."

Dahi Khanza berkerut. "Kos-kosan?”

“Iya, kos-kosan putra. Yang punya masih satu owner kok sama yang punya kontrakan.”

Khanza mengangguk samar, ia baru menyadari terdapat palang kayu besar yang terpasang diatasnya bertuliskan “KOS ANGGREK”

“Kok lo nggak pernah bilang-bilang sebelumnya kalau ada kos-kosan dekat tempat tinggal gue?”

Sebelah Kos MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang