A/N: Aku bakal update lagi besok kalau vote-nya melebihi 10! jadi jangan lupa vote dulu, ya🤍
🐻🐻🐻
"Hal paling lucu ialah mengenang masa kecil."
¤¤••¤¤••¤¤••¤¤
19. Ruang Nostalgia
Suara etek-etek menganggu tidur nyenyak Kafka di kamar. Definisi awali hari dengan senyuman malah berubah menjadi suram. Kafka menutup rapat telinganya menggunakan guling untuk meredam suara yang ada, namun suara itu masih bisa menembus gendang telinganya.
"Aisshh, siapa yang jual tahu tek pagi-pagi?" Kafka mengacak-acak rambutnya sebal. Kakinya menendang guling sampai jatuh ke lantai. Kafka ke luar kamar dan mendapati ke empat temannya sedang asyik adu mekanik bermain latto-latto.
Belakangan ini permainan era 90-an tersebut tengah hype kembali di Indonesia terutama di kalangan para bocah cilik alias bocil. Cara bermainnya pun mudah, tinggal menggoyangkan tali dan bola akan berputar sendiri, Namun suara yang dihasilkan membuat beberapa orang sakit kepala termasuk Kafka.
"Udah gede masih gak tau umur?" semprot Kafka tanpa basa-basi lagi.
"Kita lagi lomba latto-latto. Lo mau ikut kagak?" Askara masih terus berusaha untuk membuat latto-latto miliknya berputar.
"Gak, males," tolak Kafka tanpa pikir panjang.
Kafka dibuat kaget dengan seseorang yang memainkan latto-latto berwarna kuning. Tidak biasanya si tukang bodo amat macam George mau di ajak bermain permainan para bocil mengingat George lebih tertarik bermain alat berat di tempat Gym.
"George, lo ikutan juga?"
"Lumayan Kaf, yang menang dapet cepek dari Haris," jawab George.
Haris yang sedang duduk bersantai di kursi mengipasi wajah dengan selembar uang berwarna merah.
"Masih terima peserta nggak?" tanya Kafka.
Haris mengacungkan jempol. "Masih."
"Oke, gue join!"
--SEBELAH KOS MANTAN--
"Lo tau nggak? Tadi gue menang lomba main latto-latto!"
Kafka sangat excited sekali ketika menceritakan kemenangannya pada Khanza. Bukan perkara mudah memenangkan perlombaan sengit yang mengadu tiga orang peserta jago-jago, apalagi melawan George yang punya otot tangan sekuat tali tambang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelah Kos Mantan
RomanceKhanza tak pernah menyangka kalau kepergiannya ke Jakarta akan membawanya kembali bertemu dengan seseorang di masa lalu. Lebih sialnya lagi, Khanza harus menerima kenyataan kalau ternyata kontrakan yang ia tempati, bersebelahan dengan kos mantannya...