Suara aliran air yang tertuang kedalam gelas terdengar nyaring di ruangan tertutup itu, detak jantungnya maraton, serta berulang kali dia menelan salavinanya.
Tangannya meraih gelas yang sudah terisi minuman tersebut, namun hatinya masih ragu untuk menegaknya.
Seketika ucapan sang Ibu serta kesakitan yang Rio berikan terngiang di otaknya dalam sekejap, hingga tanpa sadar Amanda menelan hidup-hidup minuman tersebut, lidahnya merasakan sensasi yang berbeda disana, rasa pahit yang di ciptakan oleh minuman tersebut serasa menjalar di tubuhnya.
Karna merasa baik baik saja, akhirnya dia kembali menuangkan minuman tersebut dan meneguknya hingga keterusan.
Benar! Rasanya tidak enak, namun dia bisa menikmatinya selama sesaat.
Hingga tanpa sadar kepalanya mulai berdenyut, sangat pusing.Cewek itu menggeleng gelengkan kepalanya agar dia baik-baik saja, kemudian tangannya meraih buah melon lalu memakannya untuk menyegarkan otaknya.
"Siapa tau melon bisa bikin sembuh"
"Aku nggak mabok kan?"
"Enggak lah"
Dia kembali menegak minumannya hingga tersisa setengah botol.
Kepalanya terus ia pukul ketika wajah ibunya dan Rio selalu muncul.Dia harus bagaimana jika nanti bertemu Tanti?
Matanya yang mengeluarkan air mata seketika menengok ke arah pintu saat seseorang kembali masuk kedalam ruangannya.Saat pelayan itu menaruh makanan di meja, dia terkejut dengan air mata yang keluar dari pengunjungnya itu.
"Kenapa?" Tanya pelayan tersebut karena merasa terus di tatap.
"Tolong gua" lirih Amanda tanpa sadar mengucapkan kalimat tersebut.
Pelayan tersebut kebingungan apa maksud Amanda.
"Tolong gua plisss" ucap Amanda lagi sambil menundukkan kepala kemudian menangis sendu disana.
Merasa bingung pelayan itu kemudian membuang nafas kasar lalu mendekati Amanda, dan berjongkok dihadapan cewek itu.
"Lo kenapa?" Tanya pelayan tersebut karena bingung harus apa.
Seketika Amanda menatap cowok itu kemudian mendekatinya.
Cowok pelayan itu yang merasa terkejut kemudian mendadak berdiri diikuti oleh Amanda yang memegang tangan cowok itu erat."Bantu gua, hikss!! Plis bantu gueeeee!!!" Ucapnya sedikit berteriak.
"Tolong gue, gue nggak mau pulang, gue nggak mau pulang" ucapnya .
"Terus abis ini Lo mau kemana kalo nggak pulang?" Balas pelayan tersebut.
"Plis ya, bolehin gue tidur sini semalem aja" ucapnya dengan nada yang mulai tidak karuan.
Air matanya terus mengalir, membuat pelayan itu merasa kasihan melihatnya, dia bisa melihat seperti banyak masalah yang di tanggung oleh pengunjungnya ini."Lo kenapa? Kenapa nggak mau pulang?" Tanyanya dengan nada yang pelan.
"Gua benci sama Ibu gua, gua benci sama dia" ucapnya lemas.
"Gua___pengin mati"
"Gua___ capek"
"Gua juga benci Rio"
"Masalah gue banyak___gua capek bangett_pengin mati"
Tanpa Sadar Amanda memeluk pelayan tersebut, membuat cowok itu kaget dan melototkan matanya.
"Shit, malah di peluk!" Batin pelayan tersebut.
"Lo harus balik" balas cowok tersebut masih terbatu di posisinya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETED
Teen Fictionsabtu, 9 mei 2020 SEPENGGAL CERITA INI BERDASARKAN KISAH NYATA KEHIDUPAN PENULIS. FOLLOW DULU SBLM BACA YUK terkadang banyak orang yang iri dengan orang orang yang memiliki banyak orang disampingnya. dan lebih tepatnya cewek cantik yang selalu menda...