Gery berjalan tergesa gesa menuju lorong rumah sakit bersama Rio dan yang lain.
Hati dan jantungnya terus merasa gelisah ketika mengingat kejadian tadi siang.Dirinya yang hanya terpaku dari jauh menatap wajah Amanda yang penuh noda dan tak berdaya, disertai rintihan kesakitan dan tangisan dari kelopak matanya yang bahkan setelah di ingat-ingat cewek itu menangis darah.
Semakin dia mengingat, semakin dia merasa tidak enak dengan Amanda.
"Dia kecelakaan sama apa Ger?" Tanya Rio, namun Gery di sebelahnya hanya terdiam sambil berjalam dan menatap lurus kedepan kosong.
Rio pun mengerti, sepertinya Gery sangat frustasi karena melihat kecelakaan tersebut.
Setelah beberapa menit menelusuri lorong, Gery dan yang lain menatap dari kejauhan ruang ICU, dimana sosok cewek yang tadi siang Gery lihat sangat parah, kini berada di atas ranjang serba putih dan tengah di tangani oleh dokter dan beberapa suster lainnya.
Gery melirik sepasang suami istri yang menangis di pojokam secara terpisah, dan sosok gadis mungil terisak sambil terus memeluk boneka di tangannya.
Gery menebak bahwa mereka adalah keluarga Amanda.Dengan perasaan yang masih penuh rasa bersalah, Gery pun berjalan mendekati gadis kecil itu dan duduk di sebelahnya.
Tepat saat bokongnya baru mendarat, gadis itu yang pastinya adalah Sakura menoleh dengan mata sembabnya.
Gery bahkan tidak kuat ketika melihat wajah pucat dan mata yang hampir tak terlihat itu di depannya, entahlah dia terus merasa bersalah di dalam hati.
Tangan besar Gery kemudian terulur, mengelus puncak kepala Sakura dengan hati-hati, kemudian dengan nada rendah, penuh ketenangan dan perasaan bersalah, dia hanya mampu mengatakan kalimat__
"Maaf" lirih Gery.
Hal itu membuat Sakura yang tadinya hanya terisak kini mengerang menangis sambil mengeratkan pelukannya pada boneka di tangannya.
Seketika entah dorongan dari mana Gery tiba-tiba mendekap erat tubuh gadis kecil itu berusaha menenangkannya.
Karena Gery tau, perasaan seorang adik yang melihat Kakaknya tengah lemas dan penuh darah di dalam sana, bahkan saat Gery melirik ke arah orang tua Amanda nampak bahwa mereka sampai sekarang masih terus diam berjauhan, seperti ada konflik tersembunyi dan pastinya Gery tidak tau itu apa.Rio dan yang lain pun mendekati Gery sambil matanya menatap Sakura yang pastinya Rio tau siapa dia.
"Sakura, kamu jangan nangis terus ya, berdoa biar dia cepet pulih" ucap Rio kemudian duduk di sebelah Sakura.
#####
Kembali part 39
Dimana Amanda berkunjung kerumahnya karena bahagia sosok Ayah yang dia rindukan berkunjung kerumah.
Namun disana hanyalah jiwa seorang cewek yang bahkan tak nampak oleh siapapun, ingat? Dimana dia memanggil sang Ayah, namun Pria itu hanya terdiam, dan dimana dia berhadapan dengan Sakura sang adik yang tengah menangis di pojokan, tapi gadis kecil itu hanya bergumam namanya, tanpa dia tau bahwa jiwa Amanda tengah berada di hadapannya, memeluk tubuh kecil itu yang Rapuh.
Menguatkan satu sama lain, walaupun jiwa mereka berbeda tempat.
Namun yang Amanda rasakan itu adalah sebuah kenyataan dimana tubuhnya benar-benar berada di dalam rumah itu, walaupun cewek itu sedikit heran, kenapa seakan akan orang rumah tidak mengetahui keberadaanya?Dan disinilah jawaban itu.
Lalu kenapa Gery yang Amanda tarik kedalam kehidupan yang tercipta oleh imajinasinya?
Karena sebelum menutup matanya saat itu, dia hanya melihat Gery yang ia kenal, bahkan dia benar-benar membutuhkan pertolongan cowok itu.
Dan satu lagi, ingat ketika pertama kalinya Rio mengenalkan dirinya kepada teman-temannya?
Saat sejak itulah Gery memperhatikan Amanda.
Dan dimana Gery menutup-nutupi kesalahan Rio, disitulah dia merasa tidak enak dengan Amanda, namun cowok itu enggan menampakan raut wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETED
Teen Fictionsabtu, 9 mei 2020 SEPENGGAL CERITA INI BERDASARKAN KISAH NYATA KEHIDUPAN PENULIS. FOLLOW DULU SBLM BACA YUK terkadang banyak orang yang iri dengan orang orang yang memiliki banyak orang disampingnya. dan lebih tepatnya cewek cantik yang selalu menda...