Kini Gery tengah mengantar Amanda untuk pulang kerumahnya, semalam Amanda menelfonnya karena minta tolong untuk diantarkan ya pulang, sebab sang Ayah di telfon tidak mengangkatnya, alhasil cewek itu menelfon Gery.
Amanda senantiasa melebarkan senyumannya di atas motor, mengenakan pakaian rapih serta rambut yang di Cepol tinggi, dia merindukan ayahnya, sengaja Amanda izin dua hari dengan alasan Sakit.
"Maaf ya Ger, pagi-pagi ngrepotin kamu!"ucap Amanda sedikit keras.
"Iya" balas Gery sambil menolehkan kepala sedikit, kemudian tangan kekarnya beralih ke spion motor untuk mengintip keberadaan Amanda di belakangnya.
Gery ikut mengangkat bibirnya tersenyum, ketika melihat wajah cerah Amanda, walaupun masih sedikit membengkak matanya.
Namun, keceriaan Amanda menutupi semua itu."Itu, depan rumahku" tunjuk Amanda, dan Gery pun mengikuti arah jemari cewek itu, kemudian tak lama motornya terparkir Rapih.
Dengan segera Amanda lari kedalam Rumah, sedangkan Gery hanya menunggunya diluar tak ingin merusak suasana.
"Ayahhh!!!" Teriak Amanda Keras, namun tiba-tiba tubuhnya membeku, ketika melihat sang Ayah tengah menangis disana, entah apa yang mereka bahas tapi suasana di dalam rumah itu sedang tidak baik-baik saja.
Sedangkan Amanda yang baru saja muncul di ruang tamu pun bingung, bercampur khawatir.Mata sang Ayah menyorot kebencian terhadap ibunya yang kini juga tengah tertunduk lesu.
"KAMU ITU SEORANG IBU!! IBU KANDUNGG! BUKAN IBU TIRI!" Teriak Ayahnya yang bernama Hans dengan mata yang melotot.
Sakura yang tengah meringkuk di pojokan pun terkejut begitu juga dengan Amanda ketika mendengar bentakan tersebut.
Cewek itu berjalan pelan ke arah Ayahnya."Yahh.." panggilnya lirih, namun pria paruh baya itu tidak menyautinya.
"Ayah, ibu minta maaf...
"PIKIRIN BU! KAMU NGGAK LIAT KEADAAN PUTRI KITA SEKARANG? LIAT AMANDA!! GARA-GARA KAMU, DIA JADI GINI!!" Hans mendekati Tanti, kemudian membuka ponsel wanita paruh baya itu lalu menunjukannya pada Tanti.
"Liat! Bahkan kamu berani selingkuh dari saya" ujar Hans dengan suara yang melemah.
"Kamu sudah tua, tapi masih bisa berfikir untuk selingkuh dari saya__"
PRANG!!
Hans melempar jauh ponsel Tanti hingga pecah berantakan.
Nafasnya memburu, wajahnya memerah bahkan Tanganya terkepal kuat."Apa kurangnya Ayah Bu? Apa kurangnya anak ibu, sampe ibu rela begini? "
"Kita butuh Uang Ayah! Hutang kita banyak" jawab Tanti menatap Hans.
"NGGAK GINI CARANYAA!"
Amanda ikut menangis ketika menatap pertengkaran itu, kemudian kakinya melangkah mendekati Sakura yang tengah meringkuk di tempat sambil memeluk boneka kesayangannya.
"Sakura__ibu kenapa lagi?" Tanya Amanda.
Namun gadis kecil itu juga tidak menjawab, dia hanya tertunduk lesu."SAYA INGIN KITA BERCERAI!!" tekan Hans, kemudian seketika tangisan di dalam rumah tersebut pecah.
Tanti terus berteriak tidak mau, Sakura semakin keras menangis, sedangkan Amanda terus memegangi dadanya yang sesak, melihat kekacauan keluarganya.
Niat Amanda pulang bukan untuk melihat pertengkaran ini, apalagi mendengar keputusan sang Ayah yang terlihat putus asa.
Amanda pulang untuk mendapatkan sebuah pelukan dari sang Ayah karena sudah lama dia tidak pulang rumah, bahkan untuk bermain dengan Sakura karena dia merindukan sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETED
Novela Juvenilsabtu, 9 mei 2020 SEPENGGAL CERITA INI BERDASARKAN KISAH NYATA KEHIDUPAN PENULIS. FOLLOW DULU SBLM BACA YUK terkadang banyak orang yang iri dengan orang orang yang memiliki banyak orang disampingnya. dan lebih tepatnya cewek cantik yang selalu menda...