Mohon pengertian untuk semua pembaca agar meninggalkan jejak disetiap part.
Maaf kalo banyak typo melanda:v
Salam dari Author.____________________________________
"Kamu ini udah besar Manda, sudah dewasa, sudah SMA. Apa kamu nggak ada pemikiran mau ngecilin badan kamu itu?" Ucap Seorang wanita paruh baya yang tengah melipat pakaian yang baru ia angkat tadi. Namun mulutnya itu tidak ada henti hentinya mengoceh.
"Apa nggak malu sama temen temen disekolah? Hum? Bukanya kamu sering diejek? Jadi bahan tawaan. Apa kamu nggak malu?" Ucapnya lagi, bahkan sering Amanda dengar kalimat itu dari Ibunya jika sedang menasihatinya.
Amanda menghentikan aktifitas melepas sepatunya dan menatap sang Ibu, yang bisa di panggil Tanti.
"Bu, Amanda udah biasa di bully, udah nggak kaget" cewek itu kembali melepas sepatunya.
"Nda, Ibu cuma pengin Anak ibu itu kayak yang lain. Punya pacar ganteng, tinggi, putih, kayak yang ada di film film korea itu. Untuk memperbaiki keturunan, apa kamu nggak pengin?" Tanya Ibunya sambil menghela nafas.
"Bu, kurus itu butuh proses, nggak mungkin langsung kurus gitu aja. Amanda juga lagi nyoba diet!" balas Amanda mulai kesal.
"Diet diet diet, diet nggak ada perubahan sama sekali. Gimana mau diet kalo tiap malem kami selalu nyimpen cemilan dibawah kasur!?hah?" Tanya Tanti melotot.
Amanda menatap sang Ibu, bagaimana dia tau kalau dirinya menyimpan banyak cemilan dibawah kasur?
Amanda memang sering menyimpan cemilan untuk teman makan jika sedang menonton drama dimalam hari. Makanya dia menyimpanya ditempat tersembunyi agar tidak ketahuan."Dikira ibu nggak tau apa?? Mulai sekarang uang jajan kamu ibu potong kalo masih beli cemilan berkalori!" Tajamnya.
"Liat Sakura! Adik kamu, cantik, putih, langsing. Apa kamu nggak pengin kayak dia?" Puji Tanti kepada bocah berusia sepuluh tahun itu. Dia adalah Sakura, adik Amanda yang menurutnya berbeda jauh.
Memang Sakura Cantik, putih, langsing. Beda dengan dirinya. Bahkan Amanda sering berfikir dengan siapa Ibunya hamil itu, kenapa bisa berbeda?
Sakura melirik Amanda dengan sombongnya merasa dirinya dipuji.
Dan Amanda hanya menatap sinis Sakura."Dih belagu!" Desis Amanda.
"Kalo kamu mau diet, kamu haru_
"Udahlah bu! Amanda mau kekamar. Capek!" Potong Amanda cepat dan langsung bangkit menuju kamarnya.
Disana Tanti terlihat ingin sekali memukul wajah Amanda saat itu juga.
"Liat Sakura! Kakak kamu itu nggak ada sopan santunya sama orang tua. Ibu lagi ngomong malah ditinggal pergi gitu aja!" Tutur Tanti kepada Sakura.Sakura menatap sang Ibu.
"Ibunya aja yang crewet! Kalo Sakura jadi Kakak, Sakura bakal kaya gitu juga" balas Sakura ikut kesal dan bangkit meninggalkan sang Ibu.Tanti tercengang mendengarkan kalimat dari anaknya.
"Settann! Kakak, adik sama aja!" Desis Tanti sambil terus menatap kepergian anaknya.*****
Amanda bergegas keluar kamar untuk sarapan, ditanganya ia bawa sebuah jaket yang kemarin Sandra pinjamkan.
Tatapan Tanti dan Sakura beralih menatap jaket tersebut.Tanti tau, jaket itu jaket mahal. Terlihat dari style nya, tapi kenapa anak perempuanya memiliki jaket semahal itu?
"Jaket siapa Nda?" Tanya Tanti sambil menaruh Nasi goreng diatas piring dan memberikan kepada Amanda.
"Jaket temen. Kemarin Baju Manda kotor, terus di pinjemin jaket ini. Baru aja kering, karna kemarin Manda cuci, jadi Manda mau ngembaliin jaketnya langsung, takut ilang" balas Amanda panjang lebar, kemudian melahap Nasi gorengnya dengan cepat.
"Kak, nanti pulang sekolah jangan lupa temenin Aku main boneka" ucap Sakura sebelum berangkat sekolah.
Kakaknya menatap sang adik malas. Selalu saja begitu, bukankah cari teman lebih baik? Kenapa dirinya terus yang selalu harus menemani sang adik bermain.
"Hm" balas Amanda cepat dan langsung menyelonong berangkat menaiki motor Mio miliknya.
^skip sekolahan^
Cewek itu memarkirkan motornya di tempat parkir, bahkan tak heran banyak orang menatapnya tidak suka. Amanda menghela nafas sabar, segitu jelek kah dirinya? Bahkan tatapan yang mereka lontarkan seakan akan tatapan jijik yang tertuju.
Amanda melangkah melewati koridor, dia terus menenteng jaket hitam itu ditangan kananya, hingga setelah masuk kelas tatapannya bertemu dengan Sandra dan Zelda. Keduanya tersenyum.
"Pagi Nda" sapa Sandra lembut.
"Pagi juga" balas Amanda dari ambang pintu dan melangkah mendekat menuju bangkunya.
"Oh iya, ini jaketnya. Aku kembaliin, udah aku cuci bersih kok tenang aja" ucap Amanda sambil menyerahkan jaket itu kepada Sandra.
"Ah, ngapain juga di cuci. Nggak usah kali. Terlalu berlebihan lo" Sandra meraih jaket itu, kemudian mengirim pesan kepada sang pemilik untuk datang kekelasnya.
"Btw, makasih ya San" Ucap Amanda.
"Ngapain lo bilang makasih sama dia? Harusnya sama pemilik jaketnya!" Balas Zelda.
Sandra melirik sambil tertawa," iya, lagian ini juga bukan punya gue" ucap Sandra.
Tak lama setelah itu, seorang cowok tampan, berawakan tinggi, putih datang mendekat kearah mereka bertiga.
Semua murid memandangnya, dia adalah Langit, anak kelas 12 IPA 1, bahkan murid tercerdas disana.Sandra tersenyum kearahnya dan dibalas oleh cowok itu dengan senyuman pula. Amanda membalikan badan karna melihat Sandra yang tengah tersenyum.
Dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang yang pertama kali ia temu saat itu.
Cowok tampan yang memiliki rahang tegas itu ada tepat dibelakangnya.Bahkan saat ini jantung Amanda tiba tiba meronta ingin keluar saat melihat senyuman cowok itu. Namun sialnya senyuman itu tertuju kepada temanya, Sandra.
"Cepet banget datengnya" ucap Sandra sambil bangkit, berjalan melewati Amanda dan berhenti tepat dia hadapan cowok yang bisa di panggil Langit itu.
Amanda menatap keduanya, tatapan yang tidak bisa diartikan. Entahlah bisa disebut apa tatapan itu.
"Ini jaketnya, Makasih ya" ucap Sandra sambil memberikan jaket tersebut kepada sang pemilik.
Amanda melongo ditempat, jadi? Jaket itu milik Langit? Oh tidak, perasaanya sungguh bahagia saat ini. Bagaimana tidak, hampir setengah hari dia memakai jaket tebal dan wangi itu. Dan ternyata doanya dikabulkan, jaket itu milik seseorang yang ia suka sejak awal bertemu.
Langit tersenyum kearah Sandra dan menepuk kepala cewek itu lembut.
"Sama sama. Kalo gitu Gue pergi dulu" ucapnya sebelum pergi.Namun kejadian itupun tak luput dari mata Amanda, dan lagi lagi Hatinya terusik dengan hal itu. Tapi apa apakah dia cemburu? Untuk apa? Lagian dirinya tidaj sama menarik dengan Sandra yang kecantikanya jauh diatas rata rata, sedangkan dirinya jika dibandingkan dengan cewek itu, bahkan seolah debu yang ada diwajahnya.
Amanda memalingkan wajah dan berjalan menuju bangku.
Zelda menatap perubahan wajah Amanda itu, ada apa denganya?"Itu yang punya jaketnya, namanya Langit, Kakak kelas kita. Dia kelas 12 IPA 1" ucap Sandra tiba tiba kepada Amanda.
Cewek berpipi chubby itu mendongakan kepala menatap Sandra.
"Ohh, Kakak kelas ya? Kirain seangkatan" ucap Amanda sambil tersenyum kikuk.Ya Amanda memang mengira kalau Langit itu seangkatan, tapi ternyata Kakak kelas.
Dan Akhirnya Amanda mengetahui satu fakta tentang cowok itu. Tak disangka cewek itu tersenyum tipis."Ya udah, gue duduk dulu" ucap Sandra dan diangguki oleh Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETED
Novela Juvenilsabtu, 9 mei 2020 SEPENGGAL CERITA INI BERDASARKAN KISAH NYATA KEHIDUPAN PENULIS. FOLLOW DULU SBLM BACA YUK terkadang banyak orang yang iri dengan orang orang yang memiliki banyak orang disampingnya. dan lebih tepatnya cewek cantik yang selalu menda...