BLaW 22

130 20 1
                                    

Rio menghisap sebatang rokok yang menyelinap di antara jarinya dengan nikmat, pikiran cowok itu berkecamuk, seakan akan banyak sekali masalahnya.

"Kenapa Lo? Tumben banget banyak diem" ucap Bendi sambil mengangkat kakinya lalu menjatuhkannya di atas meja berbentuk persegi disana.

Yap! Ini adalah tempat tongkrongan yang mereka buat di halaman belakang rumah Gery, sederhana namun sangat tenang, karna di sekelilingnya Adalah taman dan ada aliran sungai yang menyejukkan.

"Gue bingung" balas Rio, kemudian tangannya meraih cemilan yang mereka beli tadi di Indomaret.

"Kenapa? Cewek yang mana lagi?" Sarkas Aldo disana, lalu menuangkan sebuah minuman yang memiliki kandungan alkohol disana.

Aldo menegaknya habis, kemudian menatap Rio sambil menyalakan Putung rokoknya.

"Perasaan masalah lu cuma cewek, belum denger tuh kehidupan lu berantakan gue" sambungnya.

"Sialan, Lo pengin liat hidup gue berantakan?" Tanya Rio dengan mata melotot.

"Tentu" seseorang yang lain menjawab pertanyaan Rio disana.

Ya! Dia adalah Gery, baru saja Gery datang bergabung, karna tadi ada panggilan dari kedua orang tuanya.

Rio melirik Gery, wajah tampan dan freshnya membuat cowok itu sedikit minder setiap kali menatap temannya itu.

"Bangsat!" Balas Rio dengan tawanya.

"Udah kali, jangan gini terus Lo, kena akibatnya baru tau rasa" balas Bendi.

"Nahh setuju, inget bro cewek itu bukan buat mainan, apalagi kalo Lo ketemu sama cewek yang tulus sayang sama Lo, terus tiba tiba ceweknya tau kalo Lo cuma manfaatin dia, anjir gila! Gua yang kit ati!" Aldo memegang dadanya seakan akan tersakiti.

"Kasian" ucap Gery.

"Iya gue emang kasian" balas Rio.

"Ceweknya, bukan Lo" sarkas Gery, lalu menuangkan minuman dan meneguknya habis.

"Gimana kalo besok kita kumpul, gue bawa cewek gue deh" ajak Rio.

"Gua kerja" balas Gery.

"It's okay, kita ketemu di tempat kerjaan Lo, gimana?"

"Gua ada jadwal jam kuliah" celetuk Bendi.

"Elahh, Lo gimana Do?" Kini Rio menatap Aldo.

"Emang Lo mau bawa cewe yang mana?"

"Amanda"

"Buset!! Serius Lo?" Ucap Bendi dan Aldo bersamaan.

"Iya, Minta bayarin aja sama dia ahahahah!!!"

"Kasian, bukannya dia masih sekolah? Keluarganya juga bukan keluarga berada banget" ucapan Gery membuat ketiga temannya menatap dalam.

"Iya sih, cuma dia gampang banget di tipu kan? Makannya si Rio menafaatin dia" balas Bendi.

Gery hanya mengangkat bahunya acuh tidak ingin ikut campur urusan tersebut.

#####

Tumpukan baju yang Amanda lipat kini terlihat semakin tinggi.
Cewek itu terus saja mengeluh, karna dia harus mengerjakannya sendiri.

Adiknya pergi bermain, sedangkan Ibunya sudah dari pagi tidak nampak batang hidungnya.
Karena cuaca juga terlihat sedikit mendung, akhirnya Amanda berniat mengangkat jemuran dan melipatnya langsung.

Setelah cewek itu selesai dengan kegiatannya, dia pun menuju kamar untuk beristirahat, namun tiba tiba layar ponselnya bergetar menunjukan tanda pesan masuk.

Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang