BLaw 18

137 18 0
                                    

Siang ini Amanda tengah menunggu kedatangan Rio di taman dekat sekolahnya, setelah pukul 14.00 ya itu dimana dia selesai bersekolah dia tidak langsung pulang, melainkan Akan bertemu dengan Rio, yah setelah kejadian malam itu, 2 hari kemudian keduanya semakin dekat, bahkan Rio yang sangat baik padanya.

Amanda selalu senyum senyum sendiri mengingat betapa perhatian, dan baiknya Rio kepadanya, ah sial dia merasakan ini lagi setelah satu tahun lebih menutup hati.

Sebenarnya dia ragu untuk membuka hati lagi, tapi sepertinya Rio sosok yang berbeda.

Tepukan di pundak membuat senyumnya pudar dan sedikit terkejut, Amanda menoleh dan menemukan Rio tengah membawa 2 minuman yang sedikit besar di tangannya.

"Kok nggak manggil kalo udah Dateng?" Celetuk Amanda sambil meraih salah satu minuman rasa Red valvet kesukaannya.
Wah, bahkan Rio mengingat apa saja yang dia suka.

"Kan biar kamu kaget ahahah" balasnya lalu dengan segera cowok itu mendudukan bokongnya di sebelah Amanda.

"Kenapa ngajak ketemu?" Tanya cewek itu sembari menyeruput minumannya.

"Aku kangen lah, masa iya kangen harus denger suara kamu terus, malah nambah kangen yang ada" balas Rio sambil menoel pipi Amanda gemas.
Yap, seketika pipi cewek itu bersemu bak kepiting rebus.

"Bisa aja"

"Oh iya, kamu kan beberapa hari lagi bakal kenaikan kelas kan, ada ujian?" Tanya Rio, lalu memutar tubuhnya berhadapan dengan Amanda.

Cewek itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Nah sebelum aku masuk kuliah, ayo kita jalan-jalan?" Ajak cowok itu bersemangat.
Ya memang setelah kedekatanya dengan Amanda, Rio bahkan mengubah panggilanya dari 'Gue-Lo' jadi 'Aku-Kamu'.

Amanda sedikit berfikir.
"Em gimana ya?"

"Yahh ko mikir-mikir gitu?" Ucap Rio dengan wajah kecewanya.

"Bukannya nggak mau, tapi aku cuma punya tabungan sedikit, itu aja buat persiapan kedepan" batin Amanda menatap mata Rio bersalah.

Dia bukan tipe cewek yang mungkin mengemis untuk meminta di bayari ini itu, kalau memang cowoknya segan dan niat membayarinya, Amanda juga mungkin akan senang.
"Mau kemana emang?" Tanya Amanda serius.

"Ya kemana aja, ke pantai, atau ke puncak, atau kedunia fantasi, kemana aja asalkan makan banyak waktu bareng kamu" ucap Rio.

"Nanti aku kabarin deh yah kalo aku bisa" balas Amanda,dan Rio mengangguk semangat.

"Aku harap si bisa ya"

Setelah mendengar balasan Rio, tangan Amanda merogoh saku celananya lalu, mengeluarkan uang dua puluh ribuan, kemudian memberikannya kepada Rio.

Tak di sangka cowok itu melirik ke arah Amanda lalu kembali menatap kedepan, seolah olah dia tidak melihat itu.

Amanda menyenggol lengan Rio.
"Rio, nih" cewek itu menyodorkan uang tersebut.

"Apa?" Tanya Rio kebingungan.

"Buat bayar minuman ini lah, apa lagi" sebenarnya Amanda berat jika harus memberikan uang Cupen itu kepada Rio, dia hanyalah cewek di bawah rata-rata, namun dia tidak ingin berutang kepada siapapun.

"Eh nggak usah, aku beliin buat kamu" balas Rio melirik mata Amanda.

Amanda terdiam sejenak, yah jujur dia menginginkan laki-laki yang Royal, dan tidak menginginkan uang darinya.
Tapi, dia kembali berfikir, mencoba memaksa mungkin akan membuktikan semuanya.

"Nggak papa, aku nggak mau ngrepotin kamu" balas Amanda.

"Nda, aku kan beliin buat kamu" sekilas Amanda dapat menemukan lirikan yang lain di mata Rio, sedikit cewek itu tersenyum simpul.

Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang