Tiba tiba seseorang menepuk pundak Amanda, cewek itu tertidur setelah hampir dua jam dia menangis dan menjauh dari orang-orang.
Cewek itu lantas mengangkat kepalanya, mengucek mata lalu menengok kesamping.
"Lo nggak papa?" Tanya orang itu.
Amanda menyipitkan matanya karna masih sedikit buram, setelah beberapa detik baru wajah orang itu terlihat jelas."Kak Rio" ucap Amanda dengan suara sedikit parau.
Cowok itu tersenyum lantas menarik kursi dan duduk di sebelah Amanda."Bukannya tadi kamu mabok?" Tanya Amanda.
"Nggak kok, gue cuma minum beberapa gelas, gua nggak gampang mabokan. Lo sendiri ngapain disini? Tidur ya?" Balas cowok itu, lalu menajamkan penglihatan matanya.
"Lo abis nangis?" Cowok itu mengulurkan tangannya memegang kantung mata Amanda yang sudah membengkak besar disana.
Cewek itu sedikit terkejut lalu memundurkan tubuhnya, Rio yang tau reaksi cewek itu pun kembali menarik tangannya.
"Iya tadi sedikit" balasnya.
"Kenapa?"
"Nggak papa kok kak, bukan masalah besar juga"
"Panggil nama aja"
Amanda segera mengangguk disana.
"Sebentar ya" cowok itu kemudian bangkit dan meninggalkan Amanda.
Lagi lagi Amanda termenung, dia menatap kemana Rio pergi, namun tatapannya menangkap Langit dan Sandra yang tengah duduk bersebelahan dengan Sandra menyender pada Langit.
Terlihat wajah cowok itu selalu tersenyum, dia sangat bahagia.Amanda segera memalingkan wajahnya ke arah lain, itu benar benar menyakitkan.
"Nih minum" suara Rio mengejutkannya dan langsung berbalik menatap cowok itu.
"Eh nggak usah repot-repot Rio" Amanda merasa tidak enak, dia tidak menyuruh Rio mengambil minum bukan, bahkan dia membawa potongan buah melon disana.
"Minum ya, makan juga, Lo baru makan sedikit tadi" ucapnya.
Amanda tertegun dengan cowok di hadapannya ini, kenapa Rio sangat baik padanya? Bahkan Rio dan Amanda baru berkenalan tadi pagi.
Tapi seakan akan mereka sudah kenal lama.Pelan pelan Amanda mengulurkan tangannya untuk meminum air segar yang di buat dari sirup merah disana, cewek itu meneguk habis, jujur dia memang kehausan.
"Makan" Rio mendorong buah melon tersebut dengan jari telunjuknya mendekat kearah Amanda.
Tidak bohong, Amanda sangat senang di perlakukan seperti ini oleh seorang cowok, dia tersenyum lebar, bahkan kedua matanya tertutup sempurna.
"Makasih ya Rio"
Tak di sangka Rio pun ikut tersenyum lebar dengan menunjukan deretan giginya, begitu manis.
"Udah malem, Lo abisin buahnya, abis itu gue antar Lo pulang" ucapan Rio membuat Amanda menghentikan kegiatannya lalu menatap ke arah cowok itu.
"Nggak usah, aku bisa pulang sendiri kok" balas Amanda, lagi lagi dia merasa tidak enak dengannya.
Cowok itu melirik jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Udah jam sebelas Nda, jangan pulang sendirian, lagian emang Lo mau pulang pake apa?""Gojek" balas cewek itu sambil mengunyah buah melonnya.
"Jangan boros, gue anter aja"
"Nggak usah, aku bakal balik sekarang" ucapnya tiba tiba membuat Rio terkejut dan menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETED
Dla nastolatkówsabtu, 9 mei 2020 SEPENGGAL CERITA INI BERDASARKAN KISAH NYATA KEHIDUPAN PENULIS. FOLLOW DULU SBLM BACA YUK terkadang banyak orang yang iri dengan orang orang yang memiliki banyak orang disampingnya. dan lebih tepatnya cewek cantik yang selalu menda...