BLaW 38

129 26 0
                                    

"tolong__

"Gery, tolong gue__

Seseorang tak berdaya di hadapan cowok itu terus saja mengucapkan kalimat tersebut tanpa henti, bibirnya mengalir darah, bahkan seluruh pakaian yang dia kenakan sudah basah karena darah tersebut.

"Haaahhhh, haaaaahh, haaaaah!!!" Keringat bercucuran, cowok yang kini tengah tertidurpun pulas seketika kaget dan bangun.

Dadanya naik turun, dia melihat jam dan menujukan pukul 1 malam.
Cowok itu terus saja menarik nafas dalam sambil terus mimkirkan seseorang yang kedua kalinya  menganggu tidurnya.

*****

Amanda melamun di halaman kamarnya, memikirkan kejadian kemarin yang kini menghantui pikiran.

Hatinya kini merasa lega, karena telah mengungkapkan kebusukan Rio di hadapannya langsung.
Matanya masih sedikit sipit karena semalaman dia menangis, di tambah Rio selalu menelfon bahkan mengirim pesan berulang kali.

Selama memikirkan Rio, entah kenapa dia menuju ke Gery, dia takut, bahwa cowok itu juga melakukan hal yang sama.

Kali ini untuk kesekian kalinya ponselnya berdering, namun dia enggan menatap dan tetap membiarkannya bunyi.

Dua kali, ponsel itu terus berbunyi, tetapi Amanda masih saja menatap lurus tanpa melirik sekalipun, hingga ponsel itu pun kini mulai tenang.

Dia menyenderkan tubuhnya ketembok, pikiranya berkecamuk, dia ingin pulang, ingin sekali pulang.

Tak lama setelah itu pun, suara motor mendekat kearahnya dan terparkir tepat di halaman kost.
Cewek itu melirik, dan betapa terkejutnya ketika menemukan Gery disana dengan membawa sekantung makanan, sosok yang sedang ia pikirkan pun tiba-tiba saja muncul di hadapanya.

Cowok itu melepas Helm dan mendekati Amanda yang kini tengah tersenyum tipis menatapnya.

"Kenapa nggak angkat?" Tanya cowok itu berdiri tepat di hadapan Amanda.

Cewek itu sedikit berfikir.
"Kapan?" Tanya Amanda dengan suara seraknya.

Gery tidak menjawab, cowok itu menatap kasihan kepada cewek yang kini ada di hadapannya.
Dari atas sampai bawah, terlihat sangat lesu, wajah suram dan bibir pucat, serta kantung mata yang sedikit menghitam, menjelaskan bahwa Amanda kesulitan tidur.

Gery bergegas melepas sepatunya, lalu memasuki kamar Amanda, dimana cewek itu bangkit dan mengikuti Gery dari belakang bingung.

"Kamu kenapa kesini?" Tanya Amanda.

Cowok itu kemudian mendudukan dirinya di atas Lantai, mengeluarkan satu persatu makanan yang ia beli tadi serta obat dan minuman.

"Makan" ujarnya sedikit lembut.
Cewek itu duduk di hadapan Gery dan menatap sedih kearah cowok itu.

Gery yang tengah menata makanan pun kini tatapanya tertuju kepada Amanda dengan mata yang berkaca kaca.

"Apa?" Tanya cowok itu bingung.

Amanda mulai menitihkan air mata, kemudian menundukkan kepala.

"Kenapa si Lo baik sama gue?!! Kenapa Lo sekarang sering muncul di kehidupan gue!? Hikss..." Ucap Amanda sedikit mengeraskan suara , cowok yang di tanya hanya menatapnya datar.

"KENAPA LO BERSIKAP SEAKAN AKAN LO MAU NGLINDUNGIN GUE?!! kenapa? Kenapa Lo selalu merasa khawatir sama gue? Hiks__"

"Makan" balas cowok itu menghiraukan pertanyaan Amanda.

"Gue nanyaaa!! GERYY, KENAPA LO KAYAK GINI?!! Lo tau? Selama Lo bersikap kaya gini, gue selalu ngerasa Lo ngasih harapan sama gue, seakan-akan Lo suka sama gue! Lo tau?__ gue nggak mau selalu kepedean sama orang"

Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang