Pagi ini Amanda dapat pesan dari kedua sahabatnya bahwa mereka mengajak dirinya untuk berpesta menyambut kelulusan mereka, namun pesta ini hanyalah Sandra yang membuatnya kecil-kecilan.
Tentu saja yang di undang hanya mereka serta sahabat Langit, namun Sandra mengizinkan Amanda untuk membawa Rio, tidak mungkin juga Sandra membiarkan Amanda menjadi nyamuk di pertengahan pesta bukan?
Sesaat Amanda ingin menolaknya, namun dia memikirkannya lagi, bahwa kemarin saja dia tidak sempat bertemu dengan sahabatnya , tidak enak jika harus menolak.
"Kalo aku lagi nggak kecewa sama Rio, pasti bakal aku ajak" ucapnya sambil terus memilih baju yang nantinya akan dia kenakan untuk datang kerumah Sandra.
Mungkin ini kesekian kalinya Amanda masuk kerumah besar milik Snadra, mengingat bahwa dirinya sangat dekat, tentu saja dulu sesekali dia berkunjung.
Setelah sudah menemukan style yang cocok, segera Amanda menggosoknya lalu menggantung baju tersebut.
Gaun yang dipilih Amanda, tentu saja kali ini adalah gaun pemberian Langit.
Walaupun sekarang cowok itu sudah bersama Sandra, namun sosok Amanda masih membayangkan kebaikan Langit padanya.
Namun tiba tiba suara ketukan pintu terdengar."Ini Ibu" ucap wanita paruh baya di balik pintu kamar Amanda yang tertutup.
"Masuk aja Bu" ucap Amanda.
Lantas Tanti langsung memasuki kamar putrinya lalu berjalan pelan dan duduk disebelah Amanda.
"Mau kemana kamu?" Tanya Tanti saat melihat anaknya tengah memberskan sebuah gaun hitam disana.
"Kakak di undang pesta acara kelulusan sama Sandra nanti malem" balas Amanda sambil tersenyum.
"Pulang jam berapa?"
Amanda menatap Tanti, "nggak tau lah, kan Kakak belom dateng" balasnya.
"Kira-kira dong, jangan kemalaman" ucap Tanti.
"Aku udah gede loh Bu, udah mau kerja juga, kan udah lulus" balas Amanda.
"Udah nemu kerjaan?"
"Ya ampun Bu, kakak baru lulus kemaren, yakali mau langsung cari kerjaan sih" ucap Amanda sedikit sewot.
Bagaimana tidak? Dia baru lulus sudah ditanya pertanyaan semacam ini?
Bukankah seakan akan, dia di tekan untuk cepat bekerja?"Ikut Temen Ibu aja mau nggak kakak?" Ucap Tanti membuat Amanda seketika menatap dalam ibunya itu.
"Maksudnya?"
"Nikah"
Deg!
Apakah dia tidak salah dengar? Tanti menyuruhnya menikah?"Aku?" Tanya Amanda masih tercengo.
Tanti mengangguk sebagai jawaban.
"Temen ibu suka sama kamu udah dari lama, dia udah punya rumah, terus udah punya pekerjaan tetap juga" jelas Tanti."Ibu Gilaa?!! Kakak masih mau nikmatin masa muda kakak Buuu!" Balas Amanda dengan nafas yang mulai memburu tak karuan.
"Kak, kamu inget nggak? Banyak renternir bolak-balik kerumah kita, Ayahmu nggak sanggup buat bayar, biayain hidup kita aja kesusahan, apa yang bisa kita harapin dari Ayahmu, hah?" Ucap Tanti Dengan nada yang mulai meninggi.
"Nggak, kakak nggak mau!!"
"Kak, kita itu hidup udah susah, kita bisa Nerima bantuan dari orang"
"Bantuan?? Dengan ngasih aku ke temen ibu?" Mata Amanda mulai memanas tak karuan, dia ingin menangis, ingin sekali menangis.
"Kalo kamu mau nikah sama dia, ibu bisa dapet uang dapur tiga puluh juta kakak! Itu bisa buat ngelunasin hutang" ucap Tanti.
Amanda semakin terkejut dengan ucapan Ibunya , apakah dia berniat menukar dirinya dengan uang?
"Ibu mau jual kakak?" Tanya Amanda dengan suara yang mulai bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETED
Roman pour Adolescentssabtu, 9 mei 2020 SEPENGGAL CERITA INI BERDASARKAN KISAH NYATA KEHIDUPAN PENULIS. FOLLOW DULU SBLM BACA YUK terkadang banyak orang yang iri dengan orang orang yang memiliki banyak orang disampingnya. dan lebih tepatnya cewek cantik yang selalu menda...