"makan apa Ndut?" Tanya Bella kepada Amanda yang tengah mencatat.
Cewek itu terdiam, sebenarnya dia sangat enggan jika di panggil dengan 'Ndut', ya memang panggilan tersebut benar faktanya, tapi bisakah mereka memanggilnya dengan sopan?
Sesulit itu mengucapkan namanya?Amanda menoleh dan tersenyum simpul.
"Bella bener-bener ya, manggilnya Ndut, lucu lu" celetuk wanita paruh baya di dalam toko tersebut, lalu tertawa di susul Bella dan Oliv.
Lagi-lagi Amanda tersenyum simpul.
"Makan apa aja terserah" jawab Amanda.
"Eh, lu badan gendut gitu ada nggak cowok yang naksir?" Tanya Bos besar menimbrung pembicaraan mereka.
"Udah kali dia mah" balas Oliv lalu tertawa menatap Amanda.
"Enggak maksudnya, si Bella sama Oliv aja belum dapet cowok" balas Bos besar.
*****
Amanda berjalan menuju arah pulang, pikiranya memikirkan ucapan Bos besarnya tadi siang.
"Bener juga, yang cantik aja belum Nemu yang tulus, apalagi aku ya" gumamnya.
Dia mempercepat jalannya agar bisa istirahat langsung, namun tiba tiba suara kelakson motor dari arah jalan menghentikannya.
Cewek itu menoleh, dan betapa terkejutnya saat mendapatkan Rio disana.
"Nda, tunggu sebentar!" Ucap cowok itu yang masih terbalut helm.
Amanda terdiam, kesakitan yang beberapa hari lalu berusaha ia lupakan, kini muncul lagi ketika menatap orang yang telah menghancurkannya.
Rio menuruni motor dan mendekati cewek itu.
"Sorry, ya aku nggak pernah ngabarin kamu hampir seminggu, aku sibuk kuliah soalnya" kelas Rio yang sudah pasti berbohong.
Amanda tau, namun dia tetap diam.
"Kok kamu juga nggak pernah nelfon aku si? Kamu ada cowok baru ya?" Tuduh Rio asal dengan tatapan curiga dibuatnya.
"Gua nggak pernah selingkuh" balas Amanda masih menatap Rio datar.
Sebenarnya Rio juga bingung, kenapa dia harus menghampiri Amanda saat melihatnya di tengah jalan, otaknya menolak, tapi hatinya seakan akan mendorong untuk bertemu.
"Masa sih? Terus kenapa nggak pernah kirim pesan atau telfon?"
"Kamu juga ngapain disini? Jalan kaki lagi?" Sambung cowok itu.
"Gua kerja sekarang"
Rio membulatkan matanya terkejut serta ikut senang ditempat.
"ih serius? Kerja dimana?" Tanya Rio antusias.
"Di toko, gua capek, mau pulang"
"Ya udah ayok, aku antar kamu" Rio menarik lengan Amanda, namun cewek itu dengan segera menahannya, membuat Rio kembali menoleh.
"Nggak usah, udah Deket"
Cowok itu mengernyitkan dahi bingung.
Bagaiman tidak, rumah Amanda masih diperkirakan sedikit jauh dari jalanan ini."Kok?"
"Gue ngekost" jawab Amanda lalu melepaskan genggaman tangan Rio.
Segitu banyaknya kah berita tentang Amanda yang tidak Rio ketahui?
Apakah masih banyak lagi?"Kok ngekost? Bukannya kamu kerja di daerah sini juga?"
"Udah ya, gue mau balik"
Amanda hendak meninggalkan cowok itu namun Rio menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETED
Teen Fictionsabtu, 9 mei 2020 SEPENGGAL CERITA INI BERDASARKAN KISAH NYATA KEHIDUPAN PENULIS. FOLLOW DULU SBLM BACA YUK terkadang banyak orang yang iri dengan orang orang yang memiliki banyak orang disampingnya. dan lebih tepatnya cewek cantik yang selalu menda...