Keduanya pun memasuki cafe yang bertema out door, Yap! Dengan suasana alam di malam hari membuat Zelda sangat nyaman, kulitnya sangat mencintai cuaca dingin yang menyentuh tubuhnya.
Dilihat, cafe itu sangat Ramai, ya tentu saja, dengan nuansa alam serta tambahan lampu yang tidak terlalu banyak membuat jiwa para pemuda ingin berlama lama disini.Zelda dan Matt pun duduk di bangku kayu yang sengaja Matt pilih untuk berdua saja, tentu disini banyak sekali pilihan tempat duduk, dari satu orang sampai berenam.
Keduanya hanya memesan cemilan ringan, tidak ingin terlalu kenyang, karena pastinya nanti di dalam bioskop pasti memesan makanan lagi bukan?
Yap, tidak lama kemudian seorang pelayan membawa pesanan mereka.
"Ini kak, pesanannya" ucap pelayan wanita itu, Zelda tersenyum sembari mengucapkan terimakasih.Keduanya pun menyantap cemilan mereka dan sesekali berbagi cerita tentang kesibukan mereka, namun Mata Zelda tak bisa diam, dia selalu menengok kanan kiri, bahkan bola matanya menelusuri cafe tersebut dengan sangat teliti.
Hingga matanya tak lama menangkap sosok yang sangat familiar baginya.
"Rio?" Celetuk mulutnya, membuat Matt yang ada dihadapannya pun mengikuti kemana arah mata Zelda menatap.
"Itu Rio kan Matt?" Tanya Zelda lalu menatap Matt.
Cowok itu kemudian mengangguk anggukan kepala sambil kembali menatap Zelda."Iya, kenapa?" Balas cowok itu.
"Gua ngerasa aneh, dibelakang Rio ada cewek"
Matt kembali menoleh untuk menatap keberadaan Rio dan teman-temannya.
"Aneh kenapa? Itu kan pengunjung lain" balas Matt dan kembali menatap Zelda.
Zelda menyeruput minumnya sedikit
"Aneh tau, kalo emang pengunjung lain, masa jaraknya Deket banget si? Liat tuh, kursi kita jaraknya sama semua, cuma cewek itu sama tempat duduk Rio aja yang keliatan Deket" jelas Zelda.Wait? Bahkan dia seperti detektif sekarang yang mengamati sesuatu tidak jelas.
"Udahlah biarin, lagian mungkin ruangnya sempit kali disana" celetuk Matt mencoba menghentikan pikiran buruk Zelda.
"Lagian kenapa Lo ngamatin Rio? Lo suka ya? Lo nggak nganggep gue?" Sambung cowok itu.
"Bukan, masalahnya Rio sama Amanda lagi Deket, gue juga nggak tau, mereka pacaran apa enggaknya"
Tepat saat menjelaskan hubungan temannya, Matt terbatuk-batuk karena terkejut.
"Hah? Serius? Amanda sama Rio Deket?" Ucap Rio dengan wajah yang super terkejut.
Ya gimana lagi? Dia mungkin tidak terlalu mengenal Rio, atau bahkan Amanda, kenal Amanda saja tidak terlalu dekat sekali, sedangkan Rio, jujur Matt sering menemukan Rio menongkrong disini, bahkan sesekali Rio sendiri atau dengan seorang cewek, tapi sekali lagi, Matt tidak terlalu mengenal Rio, mungkin saja itu teman kampus, atau saudara bukan.
Zelda mengangguk anggukan kepala sambil matanya terus menatap Rio yang sedikit bergurau dan sesekali cowok itu melirik cewek yang ada di belakang sedikit kesamping tempat duduknya.
Yap, tidak salah lihat, bahwa cewek itu juga ikut tersenyum."Udah ayo kita nonton!" Celetuk Matt tidak ingin berlama lama disini.
"Gua harus foto mereka dulu!" Tangan Zelda ingin meraih hpnya di dalam slim bag miliknya, namun Matt langsung menghentikan.
"Plis Zel, nggak usah ikut campur hubungan orang" ucap Matt.
"Tapi Manda sahabat gua Matt, masa gue biarin Amanda nggak tau keburukan Rio!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETED
Teen Fictionsabtu, 9 mei 2020 SEPENGGAL CERITA INI BERDASARKAN KISAH NYATA KEHIDUPAN PENULIS. FOLLOW DULU SBLM BACA YUK terkadang banyak orang yang iri dengan orang orang yang memiliki banyak orang disampingnya. dan lebih tepatnya cewek cantik yang selalu menda...