BLaW 51

178 14 3
                                    

"kenapa kamu tiba-tiba jenguk aku?" Tanya Amanda, dia sangat ingin mengetahui alasan di balik sikapnya itu.

Amanda masih belum menyangka, bahwa salah satu teman Rio ini bersikap seakan-akan kenal dekat dengannya, oleh karena itu Amanda menanyakannya.

Gery lalu menatap lekat kedua mata Amanda, seketika Amanda pun semakin di buatnya djavu.

Amanda merasakan, bahwa tatapan Gery saat ini begitu teduh, sangat tenang dan dalam.
Seperti halnya saat cowok itu berada di dalam alam bawah sadarnya saat itu.

Anehnya, Amanda merindukan tatapan itu, sangat merindukan.
Seakan-akan, halusinasi yang dia ciptakan itu hal nyata yang pernah dia alami.

"Maaf"

Satu kalimat itu seketika membuat air mata Amanda menetes, dia termenung saat mendengar kalimat tersebut.

Jika saja Gery mengucapkan kalimat 'Maaf' tertuju dimana saat dia tidak bisa menolong Amanda, namun berbeda dengan cewek itu.

Amanda tidak menerima kalimat tersebut dengan bertujuan karena Gery tidak bisa menolongnya, melainkan dia menerima kalimat tersebut karena Gery meninggalkan ceritanya dengan jejak memilukan.

Bahkan air mata lainya ikut menyusul menetes, saat di lihat Gery sangat terkejut dengan reaksi Amanda atas permintaan maafnya.

"Eh jangan nangis, gua bener-bener minta maaf, karena nggak bisa nolong lu waktu itu, makannya gua jenguk lu" jelas Gery kelabakan.

Gery ingin menghapus air mata itu, namun entah kenapa dia tidak enak untuk menyentuh Amanda.

"Lu selalu dateng tiba-tiba di tidur gua, gua jadi makin gelisah waktu lu masih di rumah sakit" sambung Gery.

Mendengar jawaban Gery lagi, membuat Amanda semakin banyak menumpahkan air matanya.
Entah apa yang dia rasakan sekarang, sedih, senang, kecewa, ataupun gelisah.

Entahlah, dia hanya bisa menangis disana, melihat cowok itu semakin membuat isi kepalanya semakin rumit.

'kenapa harus Gery?'

'kenapa bukan Rio?'

'dan kenapa bahkan dia sekarang ingin memiliki Gery?'

'kenapa dia harus membawa perasaan mimpinyi ke dalam kehidupan nyata?'

Itulah pertanyaan-pertanyaan yang membuat Amanda sangat terpukul.

"G_geryy__hikss__

Gery yang merasa terpanggil dan kebingungan pun mendekatkan duduknya ke kursi Roda Amanda.

"Jangan nangis" ucap Gery bermaksud menenangkan cewek itu dengan logat yang sangat canggung.

Amanda pun menatap kedua bola mata Gery.

Saat di tatap Amanda pun entah kenapa Gery bisa merasakan kesedihan Amanda, yang bahkan Gery tidak tau, namun cowok itu bisa merasakan kesedihan yang begitu dalam itu.

Bahkan sekarang Amanda mengeluarkan suara tangisnya, karena sangat tidak terimanya, bahwa Gery adalah cintanya di alam lain.

Entah dorongan dari mana, keduanya sama-sama terpanggil untuk menyatukan tubuh mereka dalam sebuah pelukan.

pelukan Amanda dan Gery sangatlah erat, bahkan mungkin Amanda lah yang paling erat disana.

Merasakan aroma tubuh cowok jenjang itu, walaupun dia adalah sosok orang yang mungkin sangat mustahil untuk dimiliki, namun setidaknya Amanda bisa merasakan pelukannya satu kali.

Cewek itu semakin mengerang di dalam pelukkan Gery, menelungkupkan wajahnya di dada bidang cowok itu.

Disisi lain Gery pun ikut meneteskan air mata, yang membuatnya juga kebingungan, kenapa dia menangis?
Entahlah, suara tangisan Amanda seakan akan menyentuh hatinya, memberi tahu bahwa cewek ini sangat sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang