Chapter 3'Pulau Dawn

1.4K 175 83
                                    

Langit kini berwarna oranye, matahari pun mulai tenggelam. Aku dan Ace membawa hasil tangkapan ikan kami ke rumah Dadan.

"Hei! Ace dan [Name] sudah pulang!"

"Yosh! Makanan!"

Dogra menghampiriku, "[Name], kalian berdua hanya kembali berdua?" Tanyanya.

"Di mana Luffy? Aku pikir bahwa kalian bersamanya." Ucap Magra.

Sebelum aku mengeluarkan sepatah kata, Ace langsung menarikku, "Kami tidak tahu." Jawab Ace.

Saat malam hari, di mana semua keluarga Dadan sedang makan. Ace lebih memilih untuk mengeringkan rambutku yang masih basah setelah selesai mandi, Ace juga menyisir rambutku dengan lembut.

Aku melirik Ace yang sedang fokus menyisir rambutku, "Kenapa Ace tidak menyukai Luffy?" Tanyaku.

"Dia lemah dan cengeng." Jawab Ace.

"He? Aku juga masih lemah karena belum sepenuhnya bisa mengendalikan kekuatan airku." Ucapku.

"[Name] perempuan, tidak masalah lemah karena sepatutnya perempuan harus dilindungi." Ucap Ace lalu mencubit kedua pipiku.

Aku hanya terkekeh mendengar. Tapi tawaku terhenti ketika aku teringat jika aku bukanlah bagian dari cerita ini, nama [Name] bahkan tidak pernah muncul di alur cerita ini.

Apa aku benar-benar boleh merasakan semua hal ini?

"[Name]?" Panggil Ace membuatku terkejut.

"Huh?"

"Kenapa melamun? Kau mengantuk? Tidurlah, rambutmu sudah kering, kok." Ucap Ace lalu mengelus kepalaku.

Aku berbaring ke arah futon yang telah disiapkan, memejamkan mataku lalu tertidur.

Menit demi menit kini berlalu, aku terbangun ketika merasakan pekukan hangat di tubuhku. Itu Ace, dia memelukku dengan erat.

"Ace...?" Panggilku namun tak ada jawaban, aku mencoba mengingat-ingat alur manga yang sedang terjadi.

Oh, jika tidak salah seharusnya Ace tadi mendengar perkataan Dadan yang sedang mabuk, aku lupa apa dengan dialog yang Dadan katakan tapi sepertinya itu menyakiti hati Ace.

Tanganku terangkat membalas pekukan Ace lalu menenggelamkan wajahku ke dadanya, lalu melanjutkan tidurku.

Di lain sisi, kedua sudut bibir Ace terangkat mengukir sebuah senyuman tipis.

~~•~~

Seminggu kemudian akhirnya Luffy kembali, di pagi hari, dan saat Aku dan Ace ingin pergi, Luffy kembali mengikuti kami.

Itu terus menerus berulang setiap hari, Luffy yang mengejar Ace kemana saja, dan Ace yang terus mengabaikannya.

Bahkan di saat hujan, maupun di saat berangin, Luffy tetap mengejar Ace meskipun pada akhirnya Luffy malah terbang terbawa oleh angin.

Posisiku di antara mereka paling melelahkan karena harus barada di tengah-tengah situasi seperti ini setiap hari, bahkan ketika aku menceritakannya pada sabo dia malah menertawakanku.

Hingga akhirnya 3 bulan sudah berlalu tapi Luffy masih gigih untuk tetap mengejar Ace walaupun ia selalu kehilangan jejak dan berujung luka-luka.

Saat ini aku sedang duduk di cabang pohon yang cukup besar menunggu Sabo dan Ace kembali dari Gray Terminal setelah mencolong, padahal aku selalu ingin ikut namun entah mengapa mereka selalu tidak mengizinkan.

"[Name]!"

Mendengar namaku di panggil membuatku menoleh ke bawah, melihat sosok yang aku kenali membuatku turun menghampirinya, "Sabo! Kau yang pertama datang!" Seruku.

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang