Chapter 28'Arabasta

845 105 14
                                    

"Oh, hei kau! Mengemaskan sekali! Kau adalah tipeku! Aku ingin memakanmu! Sini kucium!" Teriak Mr. Angsa padaku.

Aku sontak langsung merinding.

"Hah?! Apa yang kau maksud ingin memakannya?!" Seru Luffy tak terima.

"Jaga bicaramu, orang aneh." Ucap Zoro.

"Ah, maaf maaf." Ucap Mr. Angsa.

Banyak hal yanh terjadi saat ini, contohnya Mr. Angsa itu sudah berada di atas kapal sekarang. Yeah, aku memang tidak tertarik si, tapi mau bagaimanapun perannya saat di Marineford itu membuatku kagum.

Ku lihat Luffy yang sedang berbincang dengan Mr. Angsa. Ini adalah awal dimana Mr. Angsa mendapatkan copyan wajah mereka.

"Ini adalah kekuatanku!" Teriak Mr. Angsa dan menampar Luffy.

Melihat hal itu tentu saja para kru langsung waspada, salah satunya Zoro tang langsung mengeluarkan pedangnya.

"Tunggu! Tunggu! Tunggu!" Seru Mr. Angsa dengan wajah serta suaranya yang terlihat seperti Luffy.

Mr. Angsa mulai menyentuh wajah-wajah kru yang lain dan saat ia akan menyentug wajahku tentu saja aku refleks langsung menghindar.

"Tidak apa-apa, aku hanya akan menyentuh wajahmu." Ucap Mr. Angsa yang hendak meyentuh wajahku.

Namun Zoro langsung menahan tangannya, "Jika dia tidak mau maka tidak usah." Ucapnya.

"Baiklah, baiklah. Nah, sekarang lihat ini!" Seru Mr. Angsa dan mulai meniru wajah Zoro, Usopp, Nami, dan Chopper.

Terlihat sekarang Mr. Angsa, Luffy, Usopp, serta Chopper sudah terlihat sangat akrab. Hingga akhirnya Mr. Angsa pergi ketika kapalnya sudah menjemputnya.

"Mr. 2 ayo berangkat!" Teriak salah satu kru Mr. Angsa dan kapal mereka pun kembali berlayar menjauh.

"Mr. 2?!" Seru Usopp.

"Jadi, dia adalah Mr. 2, Bon Clay..." Ucap Vivi.

"Vivi! Kau tidak mengenal wajahnya?" Tanya Luffy.

"Tidak, aku tidak pernah bertemu dengannya..." Ucap Vivi, "Dan... Di antara wajah-wajah yang dia tunjukan tadi aku melihat wajah ayahku." Lirih Vivi.

"Kalau dia sara kita adalah musuhnya... Jika dia berubah menjadi salah satu dari kita menggunakan kekuatannya tadi... Kita tidak akan bisa mempercayai teman kita sendiri." Ucap Nami.

"Kita harus menanggap diri kita beruntung karena kita bisa melihatnya sekatang. Karena kita bida melakukan pencegahan." Ucap Zoro.

"Aku kagum, meskipun kau buta arah ternyata kau cukup pinter juga, Zoro." Ucapku.

Zoro menyeringai, "Wah, apakah kemarahan dari 'Anak emas bajak laut Mugiwara' ini sudah hilang sehingga sekarang dia sudah menyebut namaku?" Tanyanya.

Perempatan imajiner muncul di wajahku, "Diamlah kau kadal." Ucapku dan dibalas kekehan dari Zoro.

Puk!

Tangan Zoro mendarat di atas kepalaku, aku menatapnya sinis. "Apaan?" Tanyaku namun ia tidak menjawab.

~~•~~

"Aku bisa melihat pulaunya sekarang!" Teriak Luffy.

"Ayo kota berhenti di kota Nanohana, kita harus menyembunyikan kapalnya." Ucap Vivi.

"Baiklah! Apa pun yang terjadi, perban di lengan kiri kita adalah tanda pertemanan kita!" Teriak Luffy, "Baiklah, kita akan mendarat! Ke sebuah restoran! Oh, dan ke Arabasta." Lanjutnya.

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang