Chapter 22'Reverse Mountain

771 102 8
                                    

Saat sudah berada di atas kapal yang sudah berlayar, aku langsung berlari ke arah Nami. "Nami! Kucingku! Balonku!" Seruku.

Nami menoleh, "Iya, iya. Meraka aman di dalam." Jawab Nami langsung mengerti perkataanku.

Luffy menoleh, "Kucing?" Beonya.

"Ah! Aku ingin memelihara seekor kucing, boleh ya?" Pintaku.

Luffy terkekeh lalu ia menepuk-nepuk kepalaku, "Tentu saja!" Jawabnya.

"Lihat cahaya itu!" Teriak Nami membuat kami menoleh ke arah pandangnya.

"Apakah itu mercusuar dari pulau?" Sahut Usopp.

"Itu adalah 'Cahaya pemandu' pintu masuk Grand Line terletak di depan cahaya itu." Ucap Nami menatap lurus ke arah mercusuar.

Aku mengambil tapi jerami yang sempat Luffy pakaikan padaku, lalu ke berikan pada sang pemilik.

"Grand Line ada di depan cahaya itu..."  Ucap Luffy.

"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanyaku menatap Luffy, ia membalas tatapanku lalu tersenyum.

"Baiklah! Apakah kita harus mengadakan upacara peluncuran untuk berlayar di lautan besar?" Tanya Sanji.

"Tentu!"

Sanji menaikkan salah satu kakinya di atas tong, "Demi menemukan All Blue!"

Di ikuti oleh Luffy, "Demi menjadi Raja bajak laut!"

Lalu Zoro, "Demi menjadi pendekar pedang terhebat!"

Nami, "Demi menggambar peta dunia!"

Dan Usopp, "Demi menjadi prajurit laut yang pemberani!"

Aku diam, semua mata mengarah padaku membuatku memiringkan kepalaku bingung. "Ada apa?" Tanyaku.

"Ayo lakukan, [Name]!" Seru Luffy.

"Aku bukan krumu, loh!" Seruku balik.

"Memangnya kenapa? Kau tetap bagian dari kami." Sahut Zoro.

Ku lirik wajah mereka yang tersenyum padaku sambil mengangguk, ku balas senyuman mereka. "Demi menjelajahi dunia dan mencari kebenaran!" tentang kehadiran di dunia ini.

"Kita akan pergi menuju Grand Line!" Teriak Luffy.

Brak!

Secara bersamaan kami membenturkan kaki kami di atas tong.

~~•~~

"Hei! Aku melihat gunung misterius itu!" Teriak Luffy, "Aku tidak bisa melihat puncaknya karena terhalang awan! Jadi, itu adalah Red Line, ya?" Lanjutnya.

Saat kapal hendak menabrak red line karena kemudinya rusak, jadi aku refleks langsung mengendalikan air sebagai penengah antara Going Merry dan Red Line agar tidak saling menabrak.

"Kita berhasil!" kami bersorak ketika kapal Going Merry berhasil melewati celah antara Red Line.

Kapal meluncur dengan cepat, penglihatan kami juga masih tertutup oleh kabut putih. Dan di saat bersamaan Aku mendengar suara yang cukup besar.

Itu laboon!

"Apakah kalian mendengar sesuatu?" Tanya Zoro.

"Suara paus." Ucapku.

"Dari mana kau tahu?"

"Firasat."

"Tidak mungkin, itu mungkin hanya suara angin!" Seru Nami.

Sanji melapor pada Nami jika terdapat gunung di depan, namun Nami tidak yakin karena seharusnya tidak ada apapun di sana.

"Siapa peduli? Maju!" Sahut Luffy.

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang