Chapter 9'Romance Dawn

963 126 13
                                    

Aku menggerakkan jariku membuat air muncul dari permukaan tanah, lalu membuat air itu menjadi setajam pisau dan kembali mengarahkan jariku untuk memotong tali yang mengikat kedua tangan Zoro.

Zoro menatapku terkejut, "Kau akan dibunuh karena melakukan itu!" Bentaknya yang terselip rasa khawatir di sana, karena mau bagaimanapun Zoro tetaplah manusia yang memiliki hati nurani.

Aku terkekeh, "Kalau begitu kau harus melindungiku!" Seruku.

Tak lama Coby datang dan membantu ikatan yang berada di pinggang Zoro yang belum terlepas, "Kau harus melarikan diri Zoro-San!" Ujar Coby.

"Huh?! Mana mungkin! Aku hanya perlu bertahan sepuluh hari lagi!" Tolak Zoro

"Tidak, besok kau akan dieksekusi. Maka dari itu Luffy memukul Helmo, dan ingin membebaskanmu." Ucapku membuat Zoro terkejut.

"Helmeppo [Name]-San!" Seru Coby membenarkan perkataanku.

"Ah, iya itu. Helpo." Mendengar perkataanku membuat Coby menghela nafas pesrah.

"Benarkah?" Tanya Zoro pada kami.

Coby mengangguk, "Angkatan Laut sedang mengejar Luffy-San sekarang. Aku tidak akan memintamu menjadi bajak lau—"

"Tidak! Zoro akan bergabung dengan kru bajak laut kami!" Teriakku tegas, memotong perkataan Coby.

Coby mengabaikan perkataanku, "Tapi tolong, bantulah Luffy-San!" Seru Coby.

"Cukup sampai situ!" Teriakan itu membuat kami menoleh ke arah sember suara, terlihat ayahnya Helpo dan beberapa angkatan laut di sana, "Sekarang aku akan mengeksekusi kalian berdua di tempat!" Ucap ayahnya Helpo.

Semua prajurit angkatan laut mengarahkan senjata apinya ke arah kami, aku merentangkan jariku waspada.

"Kalian telah melakukan beberapa hal yang menarik! Apakah kalian dan si Topi jerami itu merencanakan suatu pemberontakan?" Tanya ayahnya Helpo yang aku sendiri lupa nama tokoh figuran satu ini.

"Aku selalu berjuang sendirian, Aku bukan bajingan sombong seperti dirimu yang bersembunyi di belakang pasukan!" Tetiak Zoro lantang.

"Roronoa Zoro. Jangan berani meremehkanku! Kau memang hebat, namun di hadapan otoritasku kau sama seperti sampah!" Teriak ayahnya Helpo.

Perempatan imajiner muncul di wajahku, "Berisik! Kalian angkatan laut maupun pemerintah hanya tikus kolong meja yang bahkan lebih rendah dari sampah!" Teriakku.

"[Name]-San!" Teriak Coby yang panik mendengar perkataanku.

"Bodoh!" Umpat Zoro padaku.

Aku menatap Zoro, "Kau bahkan lebih bodoh dariku!" Seruku.

"Kau..." Ucap ayahnya Helpo membuat kamu menoleh kembali padanya, "Gadis sialan! Tembak dia!" Teriaknya dengan emosi yang meluap-luap.

Saat mereka menekan pelatuknya dan mengarahkannya padaku tiba-tiba saja Luffy sudah berada di depanku dan menghalang peluru itu.

"Itu tidak mempan!" Serunya dan peluru yang mengenai tubuh Luffy itu tadi pun memantul ke arah yang berlawanan.

Luffy tertawa, "Sudah kubilang aku kuat!"  Ucap Luffy, lalu ia mendekatiku dan memakaikan topi jerami miliknya ke kepalaku sambil berbisik, "Jangan sampai angkatan laut tahu kekuatanmu [Name]."

Mendengar bisikan dari Luffy membuatku mengembungkan kedua pipiku, Kenapa sekarang perkataan Luffy jadi persis seperti Kakek?

Jika Kakek tidak memperolehkan bajak laut tahu kekuatanku dan Luffy tidak memperbolehkan angkatan laut tahu kekuatanku. Jadi bagaimana aku harus menggunakan kekuatan ini?

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang