"Wah, Bagus!" Seru Luffy yang berada di atas kepala Going Merry, "Kota berpemandangan indah sudah terlihat, Lo!" Lanjutnya ketika melihat kota di pulau Jaya.
Ketika Going Merry sudah berlabuh, Luffy dan Zoro langsung saja berinisiatif pergi bersama ke kota itu untuk mencari informasi mengenai pulau langit.
Namun, dikarenakan mereka berdua sedikit tidak dapat di percaya ditambah keduanya buta arah, pada akhirnya Nami juga memutuskan untuk ikut bersama Luffy dan Zoro.
Aku menarik tangan Luffy ketika ia hendak turun dari kapal, "Tunggu! Aku juga mau ikut!" Teriakku.
Mendengar hal itu Luffy dengan spontan langsung menolak, "Tidak!" Balasnya.
Aku mengerutkan kedua alisku, "Kenapa?! Aku kan bersama kalian! Kenapa tidak boleh?!" Katanya dengan kesal.
"Tidak boleh, kamu tetaplah di kapal." Tolak Luffy sekali lagi.
Aku menoleh ke arah Zoro meminta bantuan, "Zoro! Aku juga mau ikut!" Seruku.
Zoro menatap lama, "Keputusan ada di Kapten, aku hanya menurutinya." Katanya.
Aku menggertakkan gigiku kesal, "Ayolah! Kenapa kalian jadi seperti ini?! Saat di kota Aku akan terus bersama kalian! Aku juga akan menurut!" Teriakku.
Nami tersenyum ke arahku dengan lembut, "Itu tetap saja berbahaya, [Name]." Ucapnya yang terdengar sangat mengkhawatirkan ku.
Aku mengepalkan tanganku, "Intinya aku mau ikut! Aku akan pergi sendiri kala-"
"[Name]." Perkataan ku terpotong ketika Zoro memanggil namaku, walaupun ia tak mengatakan apapun setelahnya entah mengapa hal itu membuatku ciut.
"Sanji! Titip [Name] ku ya!" Teriak Luffy lalu turun dari kapal di ikuti oleh yang lain.
"Tentu saja, Aku pasti akan menjaga [Name]-Chan~♡ Lalu apa maksudmu mengatakan '[Name] ku'?!" Teriak Sanji yang kini berada di dalam kapal lebih tepatnya di dapur.
Aku menghentakkan kakiku kesal lalu menatap sinis ke arah Usopp dan Chopper yang dari tadi hanya diam memperhatikan, mood ku benar-benar hancur saat ini.
Aku berjalan ke pojok kapal dan mendudukkan diriku di sana sambil menekuk lutut, isi alur cerita dimana Luffy dan Zoro di hajar terlintas di pikiranku.
Ditambah lagi munculnya sosok bajak laut Kurohige membuatku refleks mengepalkan tangan dengan erat, bahkan hingga kuku-kuku jariku kini memutih.
"[Name]-Chan~♡ Aku membuatkan puding untukmu~♡" Seru Sanji keluar dari dalam kapal dengan kedua matanya yang berbentuk love.
Ekspresi Sanji kini terlihat bingung ketika melihat ku yang hanya duduk diam tak bergeming, "[Name]-Chan?" Tanyanya yang kemudian indra penglihatannya salah fokus pada gempalan tanganku, "Tanganmu bisa terluka, [Name]-Chan!" Lanjutnya berseru panik.
"Eh, Sanji?" Beoku ketika baru menyadari keberadaan Sanji.
Tangan kanan Sanji seketika langsung menarik tubuhku untuk membawaku ke dalam pelukan hangatnya, tak lupa juga ia mengelus kepala ku dengan lembut.
"Apa yang kamu pikirkan? Apa ada masalah?" Tanya Sanji dengan nada suaranya yang lembut.
Aku menggeleng kepalaku pelan, "Tidak ada." Jawabku.
Sedari tadi salah satu tangan Sanji masih setia mengelus kepalaku dengan lembut, entah mengapa itu membuatku merasa sangat nyaman.
= = =
Entah sudah berapa lama waktu berlalu, disini hanya ada aku dan Sanji karena Usopp dan Chopper sedari awal sibuk berada di luar kapal untuk menambah bagian-bagian kapal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUTH
FantasyOne Piece x Reader Aku berengkarnasi di suatu dunia yang aku sendiri tahu alur kehidupan di sana. Tapi, kurasa ini bukan hanya rengkarnasi biasa. Karena bagaimana mungkin di dunia lama dan di dunia ini namaku tetap sama? Bahkan gelombang lautan se...