Perlahan demi perlahan aku membuka mataku, pandanganku masih memburam namun samar-samar aku dapat melihat Luffy yang menetapku khawatir.
Melihatnya membuatku langsung terduduk, "Luffy! apa Ace dan Dadan sudah kembali?! Tanyaku panik.
Sebelum Luffy menjawab dia menerjangku dengan pelukannya yang begitu erat, "[N-name]! Akhirnya kau sadar! Maaf karena aku belum bisa menjagamu! Aku masih lemah!" Ucapnya di sela isak tangisnya.
Aku tertegun lalu tersenyum sambil membalas pelukannya, "Tidak apa-apa, perjalanan kita masih panjang dan aku yakin kau akan menjadi kuat." Ucapku, "Bagaimana dengan Ace dan Dadan?" Lanjutku.
"Mereka belum kembali." Jawab Luffy yang masih menangisi.
Namun di saat bersamaan juga kami mendapatkan kabar jika Ace dan Dadan sudah kembali dan kini meraka sudah berada di ruang tengah.
Luffy berdiri hendak menemui Ace dan Dadan namun seketika terhenti dan berbalik untuk duduk bersama denganku.
Aku manatapnya bingung, padahal tadi dia sudah antusias ingin bertemu mereka, "Kenapa?" Tanyaku.
"Aku tidak akan meninggalkan [Name] sendiri, aku akan menjagamu." Jawab Luffy.
Aku terkejut lalu tak lama menghela nafas sejenak, "Luffy, gendong aku menemui Ace, kau juga ingin melihat mereka kan?" Tanyaku.
Luffy mengangguk, dia pun langsung menggendongku ke ruang tengah, "Ace!" Panggil Luffy.
Ace menoleh, iris matanya melebar ketika melihat kami— lebih tepatnya diriku. "Syukurlah kau baik-baik saja Ace!" Seruku dan tersenyum padanya.
"A-apa yang terjadi pad—" perkataan Ace terpotong.
"Ternyata [Name] juga sudah sadar!" Ucap Magra.
"Syukurlah! [Name] bagaimana bisa kau mendapatkan luka sayatan sebanyak itu?!"
"Sebenarnya apa yang terjadi padamu?!"
"Kami hampir pasrah ketika melihat luka yang terus mengeluhkan darah tanpa henti!"
"Ditambah lagi saat itu kau demam!"
Ace dan Dadan tercengang, apa yang terjadi pada gadis mungil mereka ini? Padahal Ace selalu menjaganya sampai tidak ada setitikpun luka, tapi bagaimana bisa... Luka sayatan?
Ace menghampiri [Name], "Apa yang terjadi padamu [Name]? Siapa yang melakukan itu? Jawab jujur padaku." Ucap Ace selembut mungkin meskipun saat ini tangannya menggepal erat menahab amarah.
"Saat kalian di bawa ke markas Bluejam, krunya yang membawaku memisah. Lalu dia melemparku sampai panggungku terbentur pohon, dia menggunakan pedang menbuatku tidak bisa menangkis serangannya dengan air. Hingga akhirnya aku harus kenggunakan es berbentu runcing seperti waktu itu." Jelasku, lalu aku menenggelamkan wajahku ke pundak Luffy, takut untuk melihat wajah Ace karena aku tahu jika dia pasti akan marah.
"Turunkan dia Luffy." Suru Ace.
"Tapi..."
"Luffy." Ucap Ace, Luffy pun menurunkanku dari gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUTH
FantasyOne Piece x Reader Aku berengkarnasi di suatu dunia yang aku sendiri tahu alur kehidupan di sana. Tapi, kurasa ini bukan hanya rengkarnasi biasa. Karena bagaimana mungkin di dunia lama dan di dunia ini namaku tetap sama? Bahkan gelombang lautan se...