Aku langsung melompat untuk menghindar. Namun, karena sedikit terlambat membuat kaki kananku tersayat, tidak dalam tapi tentu saja tetap sakit.
Salahku juga si karena tidak waspada.
"Kubunuh kau, kepala pelayan!" Teriakan Luffy menggema, bahkan urat-urat wajah Luffy kini terlihat.
Sret!
Sebelum aku terjatuh di permukaan tanah, Zoro langsung menangkapku ala bridal style.
"Arigatou, Zoro." Ucapku yang hanya di jawab anggungkan olehnya, namun Zoro masih belun menurunkanku.
"Jango! Aku akan menangani bocah karet itu. Kau tangani Nona Kaya, paksa dia menulis surat wasiat. Lalu, bunuh dia!" Ucap Khelador, lalu ia menatapku yang masih berada di gendongan Zoro. "Gadis yang memiliki kekuatan aneh ini juga pasti tidak bisa berdiri." Lanjutnya memandangku remeh.
"Zoro tunrunkan aku, kau urus si hipnotis itu." Ucapku.
Zoro melirikku, "Jangan bertarung." Ucapnya.
Aku terkekeh lalu menepuk-nepuk kepalanya pelan, "Iya, iya." Balasku.
Zoro membawaku ke pinggir dan mendudukkan ku di sana. Yeah, padahal aku madih bisa berjalan si.
"Tetap di sini." Ucap Zoro yang ku jawab dengan anggukan.
Janggot melangkah menuju ke tempat Kaya, Zoro yang melihat itupun langsung menghalang jalannya.
"Berhenti, aku tidak bisa membiarkanmu lewat." Ucap Zoro.
Aku tidak begitu memperhatikan pertarungan, aku memilih untuk mengobati luka di kakiku. Ku ambil beberapa obatan dan perban yang ada di kantongku, itu adalah sisa dari pengobatan Zoro.
Aku melirik ke situasi saat ini. Terkihat Luffy yang tengah berjalan ke arah Khelador, Zoro yang sudah menebas si Sapi, janggot yang kini sedang mengejar Kaya, lalu Usopp yang mengejar Janggot, dan Nami yang menganbil harta karun.
Aku manatap mata Luffy... Tatapan matanya yang terlihat sangat marah.
Luffy melayangkan Gomu Gomu no Pistol miliknya, tapi dapat di hindari oleh Khelador. Luffy melepaskan topi jerami miliknya lalu melemparnya ke arahku dan entah bagaimana topi jerami itu bisa mendarat di kepalaku.
Luffy dan Khelador kembali bertarung. Namun, aku tidak tertarik karena sudah tahu siapa yang akan menang, jadi aku kembali fokus untuk mengobati lukaku.
Setelah membersihkan lukanku lalu memberikannya obat merah, Aku langsung membalut kaki kananku dengan perban. Lalu Mencoba unruk berdiri, dan tentu saja bisa.
"Arghhh!"
"Aaaaa!"
Mendengar teriakan kesakitan membuatku menoleh, terlihat kini para kru bajak laut sudah tersayat. Aku tahu jika ini salah satu tenik Khelador.
Ku lirik Luffy yang masih mematung ketika melihat orang-orang yang kini berjatuhan dengan luka tersayat.
Aku mengayunkan tanganku, lalu ke arahkan ke tempat Luffy, air yang mengikuti arah pergerakan tanganku kini menjadi perisai di sekeliling Luffy.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUTH
FantasyOne Piece x Reader Aku berengkarnasi di suatu dunia yang aku sendiri tahu alur kehidupan di sana. Tapi, kurasa ini bukan hanya rengkarnasi biasa. Karena bagaimana mungkin di dunia lama dan di dunia ini namaku tetap sama? Bahkan gelombang lautan se...