Chapter 32'Arabasta

217 33 0
                                    

Tak lama kemudian Sanji datang sambil menendang buaya yang sebelumnya giginya sudah habis, buaya itu langsung pingsan dalam 1 tendangan Sanji.

"Yo! Apa kalian sudah lama menungguku?" Sapa Sanji.

Luffy dan Usop kembali berteriak histeris, "Prince-Sana!" Seru keduanya.

Mata Sanji menjadi love dan melihat ke arahku dan Nami, "[Name]-Chan~, Nami-San~, pu-pijiannya~♡" Teriaknya.

Aku tersenyum lebar hingga membuat kedua mataku menyipit, "Kerja bagus Sanji! Vivi!" Teriakku.

Nami menghela nafas, "Aku memujimu jadi cepat cari kuncinya!"

Buaya-buaya yang lain langsung berdatangan dan Sanji pun langsung menghajarnya tanpa ampun,  Smoker berkata di antara ketiga buaya yang berada di paling kanan itulah yang memakan kuncinya.

Dan buaya pertama yang Sanji tendangan memuntahkan Gumpalan lilin yang jika tidak salah di dalamnya ada pria lilin. Dan bener saja dugaanku, Luffy dan Usop kembali heboh ketika melihat pria lilin itu.

"Dari pada mencari kunci yang jatuh, langsung saja suru pria lilin itu membuat kuncinya, Sanji!" Teriakku yang berniat mempercepat alur ceritanya.

Usop mengangguk setuju, "Ide bagus!" Teriaknya.

Kedua mata Sanji kembali muncul love ketika melihatku, "Baik, [Name]-Chan~♡" Serunya lalu menatap ke arah pria lilin dan tatapannya kini berubah menjadi tatapan serius.

Singkat cerita Sanji menghajar pria lilin itu hingga babak belur dan akhirnya kami berhasil keluar dari kurungan, tapi yang jadi masalahnya saat ini adalah air yang semakin tinggi membuatku sudah tak kuat lagi untuk menahannya.

Para buaya juga sudah di urus oleh Luffy dan Zoro hingga tak tersisa, tak lama kemudian dinding-dinding sudah hancur air kini sudah masuk sepenuhnya.

Zoro menggenggam tanganku untuk membawa berenang kepermukaan, padahal aku sendiri bisa berenang. Dan atas perintah Luffy tangan Zoro satunya membantu menarik Smoker ke permukaan, aku juga berinisiatif mengendalikan air untuk membantu Zoro membawa Smoker.

Ketika kami sampai di permukaan Smoker bertanya kepada Zoro mengapa membantuku naik ke permukaan, dan dengan singkat Zoro menjawab jika itu adalah perintah sang kapten.

Tak lama setelah itu pun Luffy dan Usop yang sebelumnya sempet pingsan karena tenggelam kini sudah sadar sepenuhnya dan terlihat sangat bersemangat.

"Pergilah! Untuk kali ini akan ku biarkan." Ujar Smoker dengan serius ketika melihat para prajurit angkatan laut sudah kemari.

Di saat yang lain sudah lari Aku, dan Zoro masih setia menunggu Luffy yang masih menatap Smoker, dan kini terlihat Luffy kini tersenyum dengan lebar ke arah Smoker.

"Aku tak membencimu!" Serunya lalu terkekeh.

Aku ikut tersenyum menatap Smoker, "Kau baik juga, ya!" Ucapku.

Smoker yang mendengar itu sontak tersentak, "Cepat pergi sana!" Teriaknya melayangkan tongkatnya ke arah kami.

Luffy panik, ia langsung menggendongku ala karung beras dan langsung berlari mengejar teman-teman yang lain, melihat interaksi tadi Zoro juga ikut tersenyum dan berlari menyusul Luffy dari belakang.

Kami— ralat dikarenakan saat ini aku masih digendong Luffy jadi, mereka terus berlari ke luar kota hingga akhirnya suara Chopper dari kejauhan kini mulai terdengar.

Kami semua berhenti munggu Chopper tiba di hadapan kami, Luffy juga kini menurunkan ku karena aku yang meminta.

"Hei! Semuanya!" Teriak Chopper yang kini sedang menunggangi kepiting raksasa dengan unta sebelumnya yang kami temui, aku lupa namanya. "Naiklah!" Lanjut Chopper.

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang