Chapter 34'Arabasta

240 34 10
                                    

Vivi memandang khawatir ke arah kedua Temennya yang masih belum sadarkan diri, "Selain Luffy-San, [Name]-San juga masih belum sadar." Lirihnya dengan pandangan yang begitu khawatir.

Chopper mengangguk dengan kedua tangannya yang fokus meracik obat-obatan, "Sudah 1 setengah hari berlalu tapi tenang saja luka mereka sekarang sudah tidak begitu parah." Lanjutnya.

Zoro yang sedang berbaring di kasur kini melirik wajah mungil yang masih tak sadarkan diri, "Mau luka sekecil apapun itu tetep saja akan menjadi luka parah jika terkena di tubuhnya." Sahutnya.

Chopper mengangguk, ia tahu siapa yang sedang di bahas Zoro saat ini. "Aku sudah menganalisisnya, dan tubuh [Name] memang lebih lemah dari manusia biasa, ditambah lagi kekuatannya yang mengandalkan tenaga." Balas Chopper.

"Apa yang akan terjadi jika suatu saat [Name] kehabisan tenaga akibat kekuatannya dan tidak bisa melindungi dirinya sendiri karena tubuh dan fisiknya yang lemah." Celetuk Usop membaut semuanya langsung kepikiran.

Sanji melirik ke arah Usop yang berada di sampingnya sejenak, "Maka dari itu adanya kita bersamanya agar bisa melindunginya." Ujar Sanji lalu matanya kini berubah menjadi love, "Tapi aku sudah dari cukup untuk melindungi [Name]-Chan~♡ Bahkan akan ku pertaruhkan hidupku untuknya~" Lanjutnya.

Nami yang sedari tadi sedang duduk di sebelah kasur sang gadis pun menatap sayu, tangannya bergerak mengelus kepala bersurai abu-abu yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Di samping sang gadis juga terdapat kucing kesayangannya, Oreo yang tengah tertidur pulas. Bahkan, kucing berbulu abu-abu itu selalu tidur di samping Sang Gadis.

"Aku juga sudah menyadari jika fisiknya begitu lemah ketika dia tidak bisa menyeimbangi kecepatan lariku." Ujar Nami.

"Yah itu emang bakatmu." Celetuk Zoro yang teringat saat berterung melawan Mr. 1 dan Mrs. , Nami sudah menghilang tanpa dia sadari.

Usop kini menyandarkan tubuhnya pada senderan kursi, "Hei, kalian tidak penasaran dari mana asal kekuatan [Name]?" Sahut Usop, "Yang kita tau hanya kekuatannya yang unik karena bukan berasal dari buah iblis, kekuatan itu murni dari tubuhnya." Lanjutnya.

Zoro mengangguk, "Maka dari itu angkatan laut jadi mengincarnya hidup-hidup, dan mungkin saja jika gadis itu tertangkap oleh angkatan laut yang mereka lakukan adalah menjadikan [Name] sebagai senjata." Ucapnya yang berusaha duduk di tempat tidurnya.

"Zoro! Lukamu belum sembuh! Kembalilah berbaring!" Tariak Chopper yang langsung kembali membaringkan Zoro di tempat tidurnya.

Vivi yang mendengar perkataan Zoro sebelumnya itu menjadi bertambah khawatir, "Itu menakutkan." Lirihnya.

Sanji menghela nafas panjang, ia jadi ikut kepikiran karena perkataan Usop sebelum. Hingga tiba-tiba saja, kedua iris mata Sanji mengecil menahan keterkejutan oleh apa yang terlintas di benaknya.

"Apa jangan-jangan..." Sanji berucap membuat semuanya menoleh ke arahnya, "[Name]-Chan adalah mermaid?!" Lanjutnya berseru dan semua langsung memberikan ekspresi yang sulit untuk dijelaskan.

Nami menggelengkan kepalanya, "Sudahlah." Ucapnya.

Dalam diam Zoro memperhatikan telapak tangannya, Tangannya saja begitu lemah, aku sampai tidak berani menggenggam tangannya karena takut tenagaku yang kuat ini tanpa sadar bisa mematahkan tulangnya.

Oreo yang sedari tadi tidur di samping sang gadis ini bangun dan berlari ke arah Zoro, ia meloncat ke atas pangkuanku Zoro lalu membaringkan tubuhnya di sana.

Zoro hanya terdiam melihat anak kucing berbulu abu-abu yang mirip sekali dengan majikannya ini, terlihat menggemaskan dan sangat lemah persis seperti [Name].

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang