Aku melihat ke luar, aku tadi datang ke sini di pagi hari dan saat ini sudah siang menjelang sore, mengkin aku harus pulang sebelum Ace khawatir.
"Sepertinya aku harus pulang." Ucapku lalu mengambil topi jerami yang ada di kepalaku dan memberikannya pada Shanks.
Shanks mengambil topi jerami itu dan memakainya, "Sekarang?" Tanyanya.
Aku mengangguk, "Dia mungkin sedang mencariku dengan khawatir." Ucapku terkekeh pelan saat membayangkan wajah khawatir Ace.
"Siapa? Keluargamu?" Tanya Shanks penasaran.
"Mungkin...?" Ucapku sedikit labil.
"Dia berharga bagimu?" Tanya Shanks membuatku mengangguk sebagai jawaban, "Baiklah, hati-hati di jalan!" Lanjutnya.
"He?! Kau akan pulang [Name]?!" Teriak Luffy.
"Tentu saja, aku tak punya waktu untuk bermain dengan monyet bodoh sepertimu." Ucapku turun dari pangkuan Shanks.
"Aku bukan monyet!" Teriak Luffy marah.
"Tapi kau mirip!" Seruku tertawa lalu menjulurkan lidahku untuk mengejeknya, "Sampai jumpa Makino! Shanks! Dan yang lain!" teriakku beranjak pergi dari bar sambil melambaikan tangan.
"Datang lagi, [Name]-Chan!" Ucap Makino tersenyum.
"Sampai jumpa!"
"Hati-hati di jalan gadis kecil!"
Para kru Shanks berteriak, membuatku tersenyum lebar dan akhirnya meninggalkan bar milik Makino. Namun, belum saja aku berjakan lebih jauh dari bar milik Makino, sepertinya keberuntungan tidak memihak padaku.
"Kita bertemu lagi, bocah." Ucap bandit yang tadi.
Astaga, apa-apaan ini.
Meskipun aku bisa mengendalikan air, tapi tetap saja aku belum belajar untuk mengendalikannya dalam teknik menyerang.
Ia mencengkam leherku membuatku terangkat dan kakiku tidak lagi menyentuh tanah, aku masih berusaha untuk bernafas di saat ia lebih kuat mencengkam leherku.
"A-ace..." Aku bergumam lirih, jangan-jangan ini karma main tanpa izin.
"Ace? Ho, ternyata kau kenal anak nakal itu, ya?" Tanya Bandit itu lalu memberikan smirk.
Ayolah, kekuatan fikisku masih barumur 7 tahun, loh! Jangan gila!
"Hei! Hentikan! Kumohon hentikan! Aku akan memberikan kalian seluruh uang, tapi tolong lepaskan anak itu!" Teriak Waki Kota yang kebetulan ada di sana.
Suara langkah kaki terdengar mendekat namun aku tak sanggup untuk melihat siapa disana.
"Kupikir kenapa tiba-tiba para warga panik, ternyata karena ini." Suara itu terdengar tak asing, Shanks.
Luffy tercengang ketika melihatku yang kini berada di tangan bandit, tanpa pikir panjang ia pun barlari ke arah bandit itu sambil melayangkan tinjunya.
Namun itu sama sekali tidak mempan, bandit itu justru menendang Luffy hingga ia terhempas tapi untungnya Shanks langsung menangkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUTH
FantasyOne Piece x Reader Aku berengkarnasi di suatu dunia yang aku sendiri tahu alur kehidupan di sana. Tapi, kurasa ini bukan hanya rengkarnasi biasa. Karena bagaimana mungkin di dunia lama dan di dunia ini namaku tetap sama? Bahkan gelombang lautan se...