Chapter 26'Little Garden

563 82 7
                                    

Aku terus menuju ke arah pertarungan antara kedua raksasa, disampaikan di sana aku bersembunyi di balik pohon sambil mengamati sekitar.

Kekuatan buah iblis milik bocil perempuan itu agak merepotkan gaes, aku terlalu mager untuk meladeninya.

"Kami membawa."

Vivi! Tunggu! Kok mereka cepet banget?! Ayolah, aku saja baru beberapa menit yang lalu sedangkan mereka sudah tiba di sini.

Aku menghela nafas panjang mencoba untuk menenangkan diri meskipun kini pikiranku tengah pusing memikirkan apa yang harus aku lakukan selanjutnya, aku kembali mengintip.

"Mr. 5! Bawa pendekar pedang dan gadis itu ke sini! Kita akan memulainya!"

Oi, oi, oi! Luffy ada di mana?! Astaga, tuh anak selalu saja jadi pahlawan kesiangan! Aku mencoba berjalan dengan mengendap-endap ke arah jenggot panjang.

Gak mungkin dia kalah cuma karena 1 tebasan kan? Dia bahkan tidak meminum jebakan alkoholnya sama sekali, karena hal itu aku jadi yakin dia punya rencana.

Tubuh raksasa jenggot panjang itu sangat membantu, berkat tubuhnya yang besar itu aku jadi bisa bersembunyi di baliknya tanpa takut ketahuan oleh musuh.

Aku menarik jenggotnya yang sangat panjang itu, "Kau belum mati, kan? Kau pasti punya rencana! Cepat beritahu aku!" Ujarku dengan suara pelan.

AHAHAHA, bengek banget pas ngegambar ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AHAHAHA, bengek banget pas ngegambar ini.

Pria lilin mengatakan sesuatu yang membuat raksasa hidung besar menggeram marah, Hidung besar dengan kekuatannya berhasil melepaskan dirinya dari ikatan lilin.

Mr. Upil yang melihat hidung besar akan mengamuk pun ia tidak tinggak diam, Mr. Upil langsung melemparkan upilnya ke hidung besar dan meledakannya berkali-kali.

Dan saat letakkan yang terakhir, tiba-tiba saja jenggot panjang langsung menjadi temeng, membuat ledakan itu mengenai bekas tebasan yang berada di tubuhnya.

Secara bersamaan kedua raksasa itu terjatuh. Lalu parahnya lagi, gara-gara jenggot panjang yang berdiri aku jadi tidak memikiki tempat persembunyian.

"Broggy-San! Doggy-San!" Teriak Vivi dan Nami secara bersamaan.

"[Name]?!" Teriak Zoro yang justru salfok pada kehadiran sang gadis.

Aku mematung, kenapa harus di sebut si bang?! Anjir, anjir, anjing— eh, astaga bahasanya.

Aku menghela nafas sejenak mencoba untuk tetap stay Cool, no panik. "Yo!" Sapaku melambaikan tangan.

"Bukankah kau bersama Sanji, [Name]?!" Seru Nami.

"Apakah dia meninggalkanmu sendiri? Huh, benar-benar pria dengan omong kosong." Ujar Zoro.

"Oh! Mr. 3! Dia juga salah satu yang ada di gambar!" Ujar si Bocil.

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang