Chapter 5'Pulau Dawn

1.1K 145 17
                                    

Hari mulai siang, dari pagi tadi mereka masih bersama seperti biasa seolah-olah mereka melupakan kejadian tadi malam.

Lalu saat ini kami sedang berada di Gray Terminal, mencari beberapa kayu karena pagi tadi angin sangat kencang, membuat beberapa kayu ikut terbang terbawa oleh angin.

Namun, niat awal kami mencari kayu hilang ketika melihat Bluejam dan beberapa krunya yang kini sedang mengepung Sabo.

"Kau baik-baik saja, Sabo?" Tanyaku khawatir.

Sabo tersenyum , "Tentu saja!" Jawab Sabo membuatku menghela nafas lega.

Ace menatap ke arahku, "Apapun yang terjadi jangan sampai kau kehabisan energi, [Name]. Serahkan semuanya pada kami bertiga!" Ucap Ace, sebelum Ace mendengar jawabanku ia kembali berbicara, "Jika kita bertiga bertarung bersama, kita bisa dengan mudah mengalahkan orang bodoh ini!" Seru Ace tersenyum.

Luffy tertawa seperti biasa, "Bener! Kita bahkan mengalahkan Harimau besar Gunung Colubo!" Serunya.

Kru Bluejam yang mendengar hal itu langsung di makan makan oleh api amarah, mereka merasa tidak terima di anggap remeh oleh ketiga bocil yang menurut mereka tidak ada apa-apanya.

"Dasar sialan!" Teriak salah satu kru Bluejam.

"Mari kita selesaikan ini dengan membunuh kapten mereka!" Seru Ace.

Setelah itupun mereka saling berlari menghajar kru Bluejam satu persatu, hingga tiba-tiba Bluejam mengeluarkan pistol membuatku refleks menggunakan kekuatanku untuk membuat prisai demi melindungi mereka.

Dan secara bersamaan pun kru Bluejam muncul di bekalang kami dan menangkap kami, sebelumnya aku tidak begitu waspada karena ku pikir mereka tidak akan menangkapku juga.

Di saat Ace, Sabo, dan Luffy meronta-ronta untuk minta dilepaskan, dan di saat itu juga ayah Sabo muncul bersama dengan orang bersenjata di belakangnya.

"Beraninya kalian bertiga menggoda Sabo untuk kabur! Dasar bocah preman apakah kalian mengincar uangku?!" Teriak Ayah sabo.

"Apa katamu?!" Teriak Ace tak terima, Namun hal itu membuat Ace dibanting ke tanah oleh orang yang menangkapnya.

Aku tercengang melihat hal seperti itu di depan mataku, "Ace!" Teriakku dengan khawatir.

Karena orang yang menangkap ku ini tidak begitu menekan kuat tubuhku, jadi dengan mudah ku bisa melepaskan diri. Namun, belum berjalan beberapa langkah dia langsung menghantam wajahku ke tanah.

Akibat hal itu tentu saja membuat dahiku mengeluarkan darah, Aku menggigit bibir bawahku ketika merasakan rasa sakit sekaligus pusing di bagian kepala.

Ace, Sabo, serta Luffy yang melihat hal itu sontak terkejut bukan main, "[Name]!" Teriak mereka secara bersamaan.

Urat wajah Ace terlihat, tanda bahwa saat ini ia sedang marah, "Bajingan kalia—"

Sabo mengepalkan tangannya dengan erat, "Hentikan! Tidak ada yang menggodaku! Aku lari atas keinginanku sendiri! Jadi jangan sakiti [Name]!" Teriaknya.

"Kau diamlah!" Bentak ayah Sabo padanya, "Aku akan menyerahkan sisanya padamu, bajak laut." Lanjutnya yang berkata kepada Bluejam.

Ace menggertakkan giginya, masih tak terima jika gadisnya terluka. Ia bahkan tidak pernah mengizinkan [Name] untuk menggenggam senjata karena takut ia terluka, namun sekarang dengan mudahnya mereka membuat [Name] terluka.

Dengan amarah yang memuncak Ace menggenggam tangan orang yang menahan kepalanya, lalu dengan cepat ia memutar tangan orang itu hingga terpelintir.

Kemudian setelahnya Ace langsung berlari dan menghampiri ku, ia memukul dengan kuat orang yang sebelumnya menghantam wajahku.

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang