Chapter 19'Arlong Park

762 103 16
                                    

Arlong kembali menggigit Luffy dan sekali lagi Luffy menghindar, tangannya memanjang mengambil 2 buah pedang milik Kenny dan Yasoka.

Luffy menyerang Arlong menggunakan pedan— tidak, lebih tepat hanya asal mengayunkan kedua pedang ke arah Arlong.

Arlong dengan santainya menghindar, dan menepis ayunan pedang Luffy menggunakan hidungnya.

"Berhenti bermain-main." Ucap Arlong lalu menggigit pedang itu hingga hacur.

"Ku ratakan gigimu!" Teriak Luffy dan memukul wajah Arlong. Dan benar saja, gigi Arlong langsung hancur.

"Aku tidak tahu cara menggunakan pedang, bedebah!" Teriak Luffy, "Aku tidak bisa mengendalikan air, aku tidak bisa mengetahui arah mata angin, aku tidak bisa memasak, aku juga tidak bisa berbohong." Lanjut Luffy dengan sangat amat jujur.

"Aku yakin bahwa aku tidak bisa hidup tanpa bantuan!" Teriak Luffy dengan tegas.

"Aku yakin krumu sangat terganggu karena memiliki seorang kapten yang tidak kompeten sepertimu. Orang tanpa harga diri sepertimu punya kualitas untuk menjadi kapten? Apa yang bisa kau lakukan?" Ujar Arlong.

"Aku bisa mengalahkanmu!" Ucap Luffy.

Kini Arlong sedang memamerkan giginya yang bisa tumbuh dengan cepat sambil kembali menyerang Luffy, sedangkan kini Luffy tengah menjadikan anak buah Arlong sebagai temeng.

Hingga akhirnya Luffy mengambil salah satu gigi Arlong yang telah copot dan ia pasangkan di mulutnya.

Pertarungan Luffy kembali berlanjut, aku tidak begitu memperhatikan karena tubuhku sekali lagi terasa lemas, sangking lemasnya membuat kakiku melangkah mundur.

Bruk!

Punggungku menabrak sesuatu, aku menoleh. "Zoro...?" Lirihku.

Tangan Zoro menutup mataku, "Istirahatlah." Ucapnya.

Aku terkekeh, "Zoro bodoh, bagaimana mungkin aku bida istirahat sambil berdiri." Ucapku.

Zoro diam sejenak. Melepaskan tangannya dari mataku, lalu dia menggendongku ala bridal style. Zoro mendudukkan dirinya, dan menyandarkan penggungnya ke dinding.

"Sekarang, tidurlah." Ujar Zoro.

Rona merah muncul di pipiku, tersenyum tipis. Dapat dibilang posisi saat ini Zoro sedang memangkuku.

Ku pejamkan mataku, tidak ada yang perlu ke khawatirkan sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku pejamkan mataku, tidak ada yang perlu ke khawatirkan sekarang.

~~•~~

Suara runtuhan yang begitu dahsyat lalu suara sorakan, dan yang terakhir adalah tangan yang dari tadi menusuk-nusuk pipiku membuatku benar-benar harus membuka mata secara terpaksa.

"[Name]! Kau sudah bangun ternyata!" Seru Luffy.

Bugh!

Kaki Sanji memukul kepala Luffy, "Itu karena kau yang mengganggunya!" Ujarnya, "Seharusnya jika kau ingin tidur kau katakan saja padaku, [Name]-Chan." Ucap Sanji dengan Cool sambil mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri dari pangkuan Zoro

TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang