12. Bekal Sederhana

479 41 2
                                    

HALOO SEMUA APA KABAR ??

AKHIRNYA CERITA INI UPDATE JUGA SETELAH 7 BULAN

APAKAH KALIAN SUDAH MEMBELI NOVEL PERTAMAKU YANG BERJUDUL ABOUT STARS?

GIMANA REAKSI KALIAN KETIKA CERITA INI UPDATE LAGI?

KALO KALIAN LUPA BACA MULAI AWAL DULU BOLEH


KRISAN

Hargai setiap perhatian yang telah diberikan oleh seseorang. Bisa saja perhatian yang kau acuhkan akan kau rindukan suatu hari nanti.

🌞

🌞

🌞

Matanya terbangun lebih awal. Vania memutuskan untuk membuatkan bekal untuk Raksa. Ia memasaknya dengan kedua tangannya tanpa bantuan dari siapa-siapa. Ia ingin berkarya lewat masakan untuk Raksa.

Pagi itu Vania memilih menu yang simpel. Yaitu nasi goreng. Sekitar lima belas menit bekal untuk Raksa sudah siap. Bekal tersebut tertata cantik di dalam kotak makan berwarna biru.

Vania bergegas bersiap diri untuk berangkat ke sekolah. Sebelum itu, ia harus sarapan dulu. Vania setiap hari berangkat ke sekolah dengan jasa gojek. Vania sudah memesan gojek lewat aplikasi online. Yang perkiraan akan tiba dalam tiga menit.

"Mbak Vania?" tanya seorang Bapak ketika melihat Vania berdiri di depan pagar rumahnya.

"Iya Pak benar."

Setelah mendengar jawaban dari Vania, bapak tersebut memberikan helm. Sudah menjadi aturan jika berkendara motor harus menggunakan pelindung kepala.

Motor yang ditumpangi Vania pun melaju dengan kecepatan normal. Vania menatap kotak bekal yang berada di depannya. Ia tersenyum, berharap Raksa akan suka dengan masakannya.

Kala sudah tiba di sekolah kakinya tak memasuki ruang kelasnya melainkan menyelundup memasuki ruang kelas 11 IPA 2. Ia rela datang pagi-pagi agar ruang kelas sepi. Dan mendahului Raksa. Ia ingin langsung menaruh di meja Raksa karena ia tahu jika bekal tersebut diberikan langsung ke Raksa jelas ditolak.

"Woi penyeludup!"

Vania sangat terkejut dengan suara yang tiba-tiba ia dengar. Ia pun menoleh ingin tau suara dari mulut siapa itu.

"Lo ngantuk ya bisa-bisanya salah masuk kelas," ujar Langit.

"Lo ya, Lang! Emang lo itu manusia paling ngeselin!" Vania kesal ketika tau orang yang mengagetkannya adalah Langit.

"Iya gue tau ngeselin. Yang ngangeninkan cuma Mas Darel." Langit menggoda Vania dengan menaik-turunkan alisnya.

"Mending lo diem, Lang!"

"Gue heran, kok bisa Darel suka sama cewe modelan lo. Udah jelek, otak ga seberapa, suka marah-marah."

"Itu namanya Darel tulus sama gue. Ga mandang dari segi apapun." Vania menjulurkan lidahnya, mengejek ucapan Langit padanya.

Tanpa Vania sadari, ada Darel dibalik pintu ruang kelas XI IPA 2. Darel hendak masuk namun langkahnya terhenti karena mendengar suara keributan antara Langit dan Vania.

"Lo tau Darel tulus tapi masih aja ditolak. Kasian tau, Van," ucap Langit berusaha meyakinkan Vania agar segera membuka hati untuk Darel. Langit tak tega jika melihat temannya jadi sad boy.

KRISANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang