"Raksaaaa..." panggil seseorang yang baru saja keluar dari dalam kelas.
Pandangan matanya melihat kotak berisi kue, Moza, dan Raksa secara bergantian.
"Kue dan bunga ini buat kamu," ujar Vania pada Raksa.
"Jadi ini dari kamu, Van?" tanya Moza yang sedikit mengalihkan pandangan Vania. Vania menatap Moza dan mengiyakan pertanyaannya.
"Kenapa kamu kasih ke aku?" tanya Moza lalu mengembalikan kotak kue dan bunga itu pada Raksa.
"Awalnya mau aku kembalikan ke Vania tapi takut kamu salah paham."
"Kenapa harus takut aku salah paham?"
"Takut kamu mikir kalo aku ada apa-apa sama Vania."
"Kalo beneran juga gak papa, Raksa. Kita cuma sahabatan. Wajar aja kalo kamu suka sama cewe lain." Moza memberi pengertian pada Raksa.
"Vania maaf ya, aku gak bermaksud untuk ambil kue itu. Aku gak tau kalo itu dari kamu," ucap Moza pada Vania . Moza juga menggenggam tangan Moza ingin memastikan bahwa Vania tak marah padanya.
"Berapa kali gue bilang, gak usah ngasih apa-apa ke gue. Gue gak butuh!" ucap Raksa tegas.
Keributan pagi hari itu cukup mengundang perhatian dari murid lainnya.
"Raksa!" Moza mengeluarkan suasana sedikit dengan nada tinggi.
"Gue balikin ke lo!" ucap Raksa memberikan kotak dan bunga itu lalu pergi begitu saja.
Bulan dan Ara keluar dari kelas menghampiri Vania berusaha menenangkan suasana hati temannya itu. "Van... Lo gak papa?" tanya Bulan.
"Baik-baik aja."
"Lo sih! Dibilangin jangan suka Raksa!" sahut Ara.
"Jadi kamu suka sama Raksa? Aku bisa kok bantu kamu," ucap Moza.
"Makasih, Za tapi aku gak enak sama kamu. Aku gak berniat mengambil Raksa dari kamu," jawab Vania.
"Engga, Van. Aku sama Raksa itu murni sahabatan. Aku gak marah atau cemburu kalo Raksa lagi sama cewe lain."
"Makasih, ya. Nih kue dan bunga buat kamu aja."
Vania kembali ke tempat duduknya. Wajahnya sangat lesu, tak seceria sebelumnya. Ponselnya bergetar ia langsung membuka.
Darellll🦎
OnlineGue suka Vania yang ceria, bahagia, manis, dan murah senyum
Gak suka ya gak papa
Gue suka kok.
Hm
Kue dari lo udah gue makan enak banget kalo bisa sih buatin gue setiap hari
Jangan ngelunjak
Vania sudah menebak pasti Darel mendengar semua kejadian tadi. Pasti murid-murid sudah menyebar gosip. Ia memakluminya dan tak menganggapnya sebagai masalah.
Di kelas sebelah, Darel menegur Raksa. Ia sangat tidak suka jika Vania diperlakukan seperti itu.
"Di mana kotak itu?" tanya Darel
"Gue kasih ke Moza."
"Lo gila?"
"Dia yang gila."
"Terus Vania gimana?!"
"Vania tau."
"Lo beneran gila. Gak bisa apa ngejaga perasaan Vania sedikit pun?"
"Gue gak suka dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
KRISAN
Fiksi RemajaFOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVATE Vania Ayyara, perempuan dengan keberaniannya menyatakan perasaannya secara langsung pada Raksa Dirgantara. Jatuh cinta pada Raksa berawal dari tatapan mata yang dimilikinya terlihat sama...