🐙18🐰

2.8K 414 17
                                    

2022

Dua minggu tanpa terasa berlalu, konser berjalan lancar, dan jadwal di Amerika berjalan sebagaimana mestinya meski kesabaran Yuta diuji berkali-kali oleh Jaehyun dan Jungwoo, tetapi beruntungnya member yang lain selalu berusaha untuk menenangkannya. Tidak hanya dari membernya, tetapi dari Winwin juga yang tidak berhenti menghubunginya atau mengiriminya pesan, membuat dia akhirnya memblokir nomor sang adik dari China tersebut. Yuta tidak pernah mengangkat telpon dari Winwin dan itu membuat ia merasa bersalah, bukan untuk Winwin, tapi merasa bersalah pada Taeyong dan Taeil yang menjadi sasaran Winwin.

Namun, moodnya hari ini cerah karena ia sudah kembali ke Korea, dia bisa kembali bertemu dengan sang istri juga jabang bayi di perut pasangannya tersebut. Jika Yuta tidak salah, usia kandungan Jaemin tentu sudah masuk minggu ketiga lebih beberapa hari.

Jaemin tidak pernah lepas pengawasan dari Yuta meski pria itu ada di Amerika, Yuta selalu mengirim pesan pada Jaemin, selalu memastikan keadaannya, dan jika Jaemin tidak menjawab pesan atau telponnya, ia akan bertanya pada Renjun atau Jeno, dia baru lega jika keadaan sang istri baik-baik saja.

"Senyummu tidak hilang." Celetuk Doyoung.

"Memang, setelah aku meletakkan barang aku akan ke apartementku sendiri." Ujarnya.

"Dimana memang apartementmu?" tanya Johnny.

"Rahasia"

Langkah kaki mereka membawa tubuh mereka langsung keluar bandara yang sudah sangat ramai, selalu seperti ini, mereka tidak pernah bisa keluar dengan tenang tanpa berdesakkan dengan fans. Namun hari ini dia tidak mau moodnya rusak, karena tadi dia sudah dapat pesan jika Jaemin menunggunya di apartement.

"Hyung, nanti setelah sampai dorm aku pergi ya?" manager hyung yang tahu hubungan Yuta mengangguk, dia hanya geleng kepala dan memberi izin.

"Hati-hati."

"Tenang saja."

***

Jaemin bersenandung ceria sembari menyiapkan makanan untuk sang suami yang sudah kembali ke Korea. Tadi pagi ia minta dijemput oleh sopir keluarganya dan minta tolong untuk dibersihkan apartement mereka.

"Hemm hemm hemm" si manis satu ini dengan gesitnya menyiapkan semua makanan, menolak bantuan dari bibi pelayan, si bibi geleng kepala dan tersenyum gemas, ia membantu Jaemin menata makanannnya.

"Bibi, jangan lupa ambil makanan untuk bibi sendiri ya?" Bibi pelayan mengangguk dan mengucap terimakasih. Tuan Mudanya ini selalu ingat orang yang bekerja padanya, dan itu membuatnya senang. Selama bekerja pada keluarga Na, bibi tidak pernah sekalipun mendapati keluarga itu memperlakukan para pelayan dengan semena-mena, keluarga Na selalu menghormati sesamanya meski itu seorang pelayan sekalipun, meski batas antara Tuan dan pelayan itu ada, namun tetap saja perlakuan sang Tuan pada mereka sangat baik dan tidak pernah ada siksaan fisik atau mental yang didapat.

"Iya nanti bibi ambil sendiri, tidak perlu khawatirkan bibi. Sekarang pergilah mandi, kemungkinan Tuan Muda Yuta sudah dalam perjalanan kemari." Jaemin mengangguk dan pamit ke kamar mandi.

***

"Selamat datang, Papa Yuu!" Yuta yang baru saja tiba terkekeh, dia melepas alas kakinya dan memeluk pasangannya erat.

"Papi Yuu!!" Jaemin terkekeh saat tubuhnya diputar oleh sang suami.

"Ayo makan!" Yuta mengangguk semangat, dia sudah rindu masakan sang suami cantik.

"Bibi terimakasih ya sudah menemani Jaemin." Ujar Yuta pada bibi pelayan yang masih setia di sana.

"Sama-sama Tuan Muda, selamat datang kembali dan silakan nikmati waktu Anda berdua, nanti selepas makan siang, saya akan pamit pulang." Yuta tersenyum dan mengangguk.

Jaemin sudah di ruang makan, menyiapkan nasi dan lauk untuk sang suami. Yuta tersenyum melihat Jaemin yang sudah sigap menyiapkan makanannya.

"Terimakasih, Papi Yuu."

"Sama-sama, Papa Yuu."

Keduanya tertawa kecil sebelum akhirnya duduk bersama dan mulai makan siang bersama. Yuta makan sembari bercerita akan seluruh kegiatan dia di Amerika, Jaemin mendengarkan seluruh cerita itu dengan baik dan menimpalinya sesekali. Setelah Yuta cerita, ganti Jaemin yang bercerita, kebanyakan sih keluhan Jaemin karena Renjun, Jeno, Jisung, Chenle, Sungchan, dan Shotaro sangat protektif padanya, dia juga mengeluh hanya bisa makan es krim sehari satu kali, bahkan dua hari sekali. Yuta yang mendengar itu terkekeh gemas.

"Kau rutin minum susunya kan?" Jaemin mengangguk.

"Meski aku tidak suka, aku tetap memaksa diri untuk meminumnya, mau bagaimanapun itu semua untuk baby." Ujar Jaemin, Yuta tersenyum mendengarnya.

"Baby cherry, eh?" Jaemin mengangguk, dia pernah mengirim pesan pada sang suami mengenai panggilannya untuk anak mereka.

"Mm, baby cherry. Ayo segera habiskan makanannya, enak tidak?" Yuta mengangguk.

"Makananmu selalu enak, sayang."

"Terimakasih, senang mendengarnya."

***

"Sebentar lagi latihan untuk SMTOWN ya?" tanya Yuta sembari rebahan di pangkuan sang suami cantik, matanya fokus ke arah ponsel Jaemin, dia menghapus semua pesan tidak berguna yang masuk ke dalam ponsel pasangannya tersebut.

"Mm" Jaemin hanya menjawab seadanya dengan mata menatap fokus ke arah layar tv.

"Kau tidak dapat pesan ancaman lagi, kan?" Jaemin menggeleng.

"Aku rasa tidak, aku tidak pernah mengecek ponsel, aku baru mengeceknya jika itu pesan darimu, appa, eomma, tou-san, dan kaa-san." Jawab Jaemin.

"Baguslah, kalau ada pesan tidak berguna tidak usah dibaca." Jaemin mengangguk.

"Memang kenapa sih? Aku tidak pernah membacanya soalnya." Tanya Jaemin keheranan.

"Tidak perlu tahu, kalau dapat lagi tidak usah dibuka apalagi dibaca, paham?" Jaemin mengangguk, Yuta meletakkan ponsel Jaemin ke atas meja, dia bangun dari posisinya dan menatap ke arah pasangannya.

"Ada ngidam, Yuu-chan?" tanya Yuta.

"Tidak, sejauh ini hanya mau makan es krim dan manis-manis, tidak lebih." Jawab Jaemin, Yuta meletakkan tangannya untuk mengusap perut rata Jaemin.

"Bagus, baby cherry tidak rewel, pintarnya anak Papa." Ujar Yuta, tidak lupa sebuah senyum terukir manis di bibirnya. Jaemin yang perutanya diusap entah mengapa pipinya memerah, dia merasa hangat akan sikap Yuta.

"Hyung senang dengan baby cherry?" Yuta mengangguk.

"Tentu saja, aku akan jadi seorang Papa." Jaemin terkekeh pelan melihat wajah Yuta penuh dengan rona kebahagiaan.

"Iya iya, calon Papa." Yuta tersenyum lebar.

"Terimakasih, ai."

"Sama-sama, anata."

🐙18🐰

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang