🐙46🐰

2.6K 391 27
                                    

2022

"Kau?"

Chio membungkuk kecil di hadapan Tuan Kim yang penampilannya sangat kacau, tidak ada kesan rapi seperti saat mereka bertemu pertama kali di Jepang dulu. Terlihat jika pria tersebut tidak tidur dengan baik dan tengah banyak pikiran.

"Untuk apa kau di sini? Bukankah kau mengatakan jika kau tidak akan ikut andil dalam pemeriksaan putraku lagi?" Tuan Kim menatap tajam ke arah Chio.

"Saya datang setelah teman saya mengatakan jika Jungwoo tidak pernah datang ke rumah sakit lagi, padahal keadaannya masih sangat buruk. Saya dokter, dan itu tanggungjawab saya untuk menolong pasien. Jika anda bertanya bagaimana saya bisa menemukan alamat kediaman Anda, saya akan jawab, saya mendapatkannya dari Jaemin yang bertanya pada member 127." Jawab Chio dengan tenang, tidak ada sirat geram meski jika orang peka akan merasakan jika pria itu sedang kesal.

"Kau mengkhawatirkannya?" Chio menghela nafas.

"Biarkan saya masuk dan memeriksanya, setelah itu saya jawab pertanyaan Anda." Tuan Kim menyingkir dan membiarkan Chio masuk ke dalam. Sosok tinggi, rupawan tersebut melangkah masuk, melewati Tuan Kim.

"Kenapa dia ada di sini?" tanya Nyonya Kim, tak nyaman saat melihat Chio ada di sana.

"Dimana kamar Jungwoo? Saya akan memeriksanya lebih dulu." Noona Jungwoo yang ada di sana sebenarnya ragu menunjukkan kamar Jungwoo, tapi tatapan mengintimidasi Chio membuatnya menunjuk sebuah pintu.

"Permisi" Chio mendekati pintu itu dan mengetuknya.

TOK TOK TOK

"Jungwoo, ini aku dokter Chio, kau tidak lupa kan? Boleh aku masuk?"

Tidak ada sahutan, sekali, dua kali, dan tiga kali, tak kunjung ada jawaban, Chio menggerakkan knop pintu dan ternyata terbuka. Dia melangkah masuk namun tidak menemukan Jungwoo di sana, dia mendengar suara guyuran air.

"Ah sedang mandi," gumam Chio. Namun perasaannya mendadak tak tenang saat lima belas menit Jungwoo tidak kunjung keluar.

Chio mendekati pintu kamar mandi dan mengetuk pintunya, "Jungwoo-ya? Jungwoo-ya? Kalau kau ada di dalam tolong jawab aku. Jungwoo-ya?!" dia mengetuk lebih kencang, saat sekali lagi ia berusaha membuka knop pintu, ternyata tidak terkunci, dan saat melihat warna merah di bawah kakinya, Chio mendongak dan menemukan Jungwoo jatuh terduduk di bawah guyuran shower dengan bagian nadi yang mengeluarkan darah.

"KIM JUNGWOO!!"

***

"Percobaan bunuh diri?" tanya Jaemin pada Chio yang saat ini ada di rumah sakit sembari membawa Jungwoo dengan secara diam-diam.

"Mm, dia dan anaknya masih selamat tapi tetap saja keadaannya sangat buruk." Jawab Chio.

Yuta yang ada di sebelah Jaemin menatap sang istri dengan satu alis terangkat, Jaemin mencium bibir Yuta sebelum kembali bertanya pada Chio.

"Dia sudah sadar?" tanyanya.

"Sudah, tapi menangis meraung, dia mengatakan tak ingin mengandung anak itu dan menangisi nasibnya yang buruk. Dia menyalahkanmu." Jaemin menghela nafas pelan.

"Kau ingin mengurusnya lagi, hyung?" tanya Jaemin.

"Mm, kau tahu kan kenapa aku melakukan ini?" Jaemin terdiam.

"Sejujurnya aku tidak ingin berhubungan apapun dengannya, aku tidak ingin dokter keluargaku mengurus orang sepertinya, tapi aku tahu, dokter tidak bisa melihat mana kawan dan mana lawan, harus tetap profesional jadi aku biarkan. Aku sedikit tidak rela kau membantunya, membantu orang yang membunuh putraku, yang tidak lain adalah keponakanmu sendiri, tapi kau dokter dan kau mencintainya. Lakukan sesukamu saja. Aku tutup." Jaemin mengakhiri panggilan dengan paman mudanya tersebut.

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang