🐙20🐰

3.3K 487 79
                                    

Are you ready to cry?

🐙🐰

2022

Latihan berlanjut sesuai jadwal, dan telah berlangsung selama kurang lebih satu minggu, dan itu sama saja dengan kandungan Jaemin yang mulai masuk satu bulan lebih beberapa hari.

"Bisa kau bergerak dengan benar?" kesal Jungwoo pada Jaemin yang mengernyit.

"Hey! Hyung sendiri yang bergerak sesuka hati! Aku tetap pada tempo dan tempatku! Aku tidak berpindah sampai ke tempatmu!" marah Jaemin, meledak juga akhirnya dia, sejak beberapa hari lalu Jungwoo tidak berhenti mengusiknya, mencari kesalahan yang bahkan tidak Jaemin perbuat.

"Hey hey sudah tenang!" Johnny menengahi keduanya, Yuta meraih Jaemin dan merangkul sang istri.

"Bisa kau berhenti mencari kesalahan Jaemin?" tanya Mark langsung pada Jungwoo.

"Dia memang salah, lalu aku harus apa? Mendiamkannya?" tanya Jungwoo.

"HEY SIALAN! DIA BAHKAN TIDAK MENYENTUHMU!" meledak juga akhirnya Mark, membuat Jeno langsung menarik hyungnya itu sebelum benar-benar meledak. Mark memang sabar, dia tahan dengan semua godaan, keisengan, dan kejahilan member lain, tapi sekalinya Mark marah itu berarti sudah sangat keterlaluan. Bukan tanpa alasan member Dream menghormati Mark meski mereka sering menjahili sang leader.

"HENTIKAN! KALIAN SEMUA KEMBALI KE POSISI!" akhirnya Taeyong turun tangan saat melihat Mark sudah meledak.

"Kita istirahat saja sebentar, aku rasa ini karena kalian terlalu lelah juga, kita istirahat lima belas menit." Pelatih mereka pun akhirnya memberikan waktu istirahat saat suasana nampak begitu panas. Manager pergi untuk membelikan mereka minum juga snack, setidaknya untuk meredam mereka.

"Mark, tenangkan dirimu." Mark mendecih sembari menatap Jungwoo tajam lalu berjalan keluar dari ruang latihan, Renjun dan Haechan mengejar Mark, memastikan hyung mereka tidak apa-apa. Sedangkan Jungwoo memilih duduk di sudut ruangan, Jaemin dan Yuta juga ikut menyingkir.

"Baby cherry baik-baik saja?" tanya Yuta pelan, Jaemin mengangguk.

"Dia benar-benar membuatmu naik darah, apa sih masalahnya denganku?!" dengus Jaemin. Yuta mengusap-usap punggung pasangannya, dan memberikan sebotol air putih padanya.

"Minum dulu, jangan terlalu emosi." Jaemin menurut.

"Untung aku tidak kelepasan mengumpat." Gumam Jaemin yang ditatap tajam oleh Yuta.

"Jangan sampai mengumpat, ai."

"Kan hampir, anata."

***

"Hyung, astaga, kau benar-benar kelepasan!" tegur Renjun, Mark yang meminum air dari botol yang diserahkan oleh Haechan hanya geleng kepala.

"Kau- aku yakin kau menyimpan sesuatu yang tidak kau beritahukan pada kami. Kau tidak akan semarah tadi tanpa alasan." Ujar Haechan, Mark menutup botol air minum dan mengangguk.

"Jungwoo... hyung? Rasanya aneh sekali memanggilnya dengan hyung saat ini, dia menyukai Yuta hyung." Haechan dan Renjun tidak terkejut.

"Tidak kaget, dia beberapa hari ini memang berusaha mendapatkan atenis Yuta hyung, namun sayangnya dia tidak bisa mendapatkannya karena mata Yuta hyung sudah tertuju pada Jaemin seorang." Ujar Renjun.

"Tidak hanya itu, dia benar-benar nekat, aku rasa Jaehyun hyung sudah menyerah akan Jaemin, yang belum aku tahu adalah Jungwoo belum menyerah akan Yuta hyung." Ujar Mark.

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang