🐙43🐰

2.5K 387 36
                                    

2022

Jungwoo dikirim ke Korea secara sembunyi-sembunyi oleh keluarganya sendiri, Jaemin sudah tidak ada hubungannya sama sekali dengan ini, dia dan keluarganya juga keluarga Yuta sudah lepas tangan. Dokter Jungwoo diaganti ke dokter lain, dan laporan kepolisian mengenai kasus Jungwoo juga diserahkan pada aggota kepolisan lain di Korea.

Jaemin dan Yuta tahu kembalinya Jungwoo karena Chio yang memberi tahu keduanya. Yuta tidak peduli, begitu juga Jaemin, namun kesabaran Yuta diuji oleh noona Jungwoo yang tidak berhenti menghubunginya.

"Kau tidak mematikan saja ponselmu?" tanya Taeyong.

"Tch, kalau aku bisa ya aku matikan, sayangnya ini ponselku satu-satunya, kalau aku matikan dan tidak tahu Yuu-chan menelpon bisa malah tambah runyam dan muncul kesalahpahaman." Ujar Yuta.

"Kau sudah bicara pada Jaemin mengenai ini?" tanya Taeyong.

"Belum, hari ini aku berniat menemuinya, mungkin nanti aku bicarakan dengannya." Ujar Yuta, dia menghela nafas dan menyandarkan kepala pada sandaran sofa.

"Bukankah hari ini Dream ada latihan juga? Harusnya dia akan datang kemari kan?" tanya Taeyong.

"Ah benar juga, kenapa aku lupa?" Taeyong geleng kepala, dia beranjak dari duduknya dan pergi menghampiri member yang lain.

Yuta yang melihat itu ikut bangkit dan mendekati membenrya yang lain, yang tengah berkumpul di tengah ruang latihan.

"Hey, aku lapar, kalian tidak mau pesan makanan?" tanya Yuta.

"Aku lebih merasa haus daripada lapar." Ujar Johnny.

"Aku lapar juga sih." Suara Mark terdengar.

"Jadi, siapa yang mau pesan makanan?" tanya Yuta.

"Aku saja!" ujar Haechan, dia yang tadi berbaring dia atas pangkuan Taeil, meraih ponsel dan mulai bertanya membernya ingin apa saja.

"AKU YANG SAMPAI LEBIH DULU!" mereka menoleh saat mendengar suara yang tidak asing bagi mereka.

"AKU KEDUA!"

"Ketiga!"

"Empat"

"FINE! Aku yang beli makan."

Mereka menemukan member Dream berjalan masuk, dengan wajah Renjun yang tertekuk.

"Oh, annyeong!" sapa Doyoung.

"Eh, hyung!" para bocah kelebihan energi itu berjalan mendekati hyungnya yang tengah bersantai di tengah ruangan.

"Kalian mempertaruhkan apa lagi?" tanya Mark yang sudah kenal sekali dengan tingkah para adik beda unit yang ia pimpin juga.

"Yang terakhir masuk ruang latihan dia harus traktir kami." Jawab Jaemin, dia duduk di sebelah sang suami yang langsung mencium kening dan mengusap kepala sang istri.

"Hari ini tidak rewel kan baby cherry?" Jaemin menggeleng.

"Kalian akan tampil berlima ya?" tanya Taeil.

"Ya mau bagaimana lagi? Mark hyung dan Haechan juga sedang sibuk-sibuknya, jadi kami hanya berlima." Jawab Chenle.

Jisung pergi ke sudut ruangan, meletakkan tas dan mulai mengikat ulang tali sepatunya, melepas hoodie menyisakan kaos hitam dan celana training abu-abu, dia mulai pemanasan.

"Sudah sana pemanasan!" usir Haechan, Renjun yang melihat itu dibuat kesal bukan main, dia menepuk keras perut Haechan sebelum pergi dari samping sang kekasih.

"Shh! Sakit sayang!" Renjun tidak peduli. Jaemin juga bangun dari posisinya dan bersiap untuk latihan.

Lima member Dream itu melakukan pemanasan sebelum akhirnya pelatih masuk dan meminta member 127 menepi di pojok ruangan.

Semuanya berjalan lancar, mereka hanya perlu merubah formasi dari tujuh orang menjadi lima orang, mereka melakukan pembagian pada siapa-siapa saja yang akan menggantikan Mark dan Haechan. Sedangkan dua orang itu meringis merasa bersalah.

Setelah beberapa jam lebih latihan, member Dream mulai bergelimpangan di lantai ruang latihan. Jaemin mengusap-usap perutnya dan tersenyum, anaknya dan Yuta kuat, mampu menemaninya latihan dan bekerja.

"Tidak mual, ai?" Yuta berjongkok di sebelah tubuh Jaemin yang terlentang di ruang latihan.

"Mm, tidak, baby cherry kuat." Jawab Jaemin, Yuta tersenyum, dia menyodorkan handuk pada sang istri.

"Mau aku seka atau kau menyekanya sendiri?" tanya Yuta, Jaemin bangun dari posisinya.

"Seka keringatku, tolong anata." Yuta terkekeh.

"Ayo menepi." Keduanya menepi di sisi ruangan yang lain, sedangkan empat member lainnya sudah menyebar juga.

"Oh sudah datang, aku ambil dulu makanannya!" Haechan bangun dan pergi keluar dari ruang latihan.

"Sudah pesan makanan?" tanya Jeno pada Jaehyun yang dijawab anggukan, pria Jung itu menyodorkan handuk bersih pada Jeno yang disambut dengan baik, tak lupa ucapan 'terimakasih' terlontar dari bibir Jeno.

"Duduk sini." Jeno pun duduk di sebelah Jaehyun, dia tidak banyak berulah hari ini, entahlah tenaganya habis rasanya menghadapi para membernya sebelum datang kemari.

"Wae? Kau terlihat lelah sekali." Jeno menggeleng pelan, dia menggunakan handuk itu untuk menyeka keringatnya.

"Ah tidak, mereka membuatku lelah, terutama Chenle dan Jisung yang ribut terus. Fans tahunya dia tertekan karena menghadapi kami, tapi di balik kamera, kami kadang dibuat lelah olehnya. Hyung tahu kan sembilan puluh persen suara di dorm adalah suara Jisung?" Jaehyun terkekeh dan menepuk bahu pemuda Lee tersebut beberapa kali.

"Makanan datang!!! hey, ayo makan sekalian, Renjun sudah memesankannya lewat ponselku." Haechan kembali dengan manager menenteng banyak makanan. Semua member mendekat dan mulai mengambil makanan satu per satu.

"WayV dimana? Jarang aku melihat mereka." Tanya Taeil pada manager.

"Mereka pergi ke China, jadi tidak ada di Korea untuk saat ini." Jawab sang manager.

"Ahh~ pantas jarang melihat mereka." Gumam Taeil.

"Ini." Ujar Yuta sembari memberikan makanan pada Jaemin yang bersambut ucapan terimakasih.

Mereka mulai makan dan menceritakan beberapa hal, sampai gerakan cepat dari Jeno membuat mereka semua terkejut, pemuda Lee itu segera berlari ke kamar mandi, karena cemas Jaehyun pun pergi menyusul.

Jaemin yang melihat itu tiba-tiba menceletuk, "Apa anakku nanti akan punya teman?"

🐙43🐰

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang