🐙36🐰

2.8K 407 17
                                    

2022

"Kenapa kau baik sekali pada ornag yang sudah membuatmu kehilangan bayimu?" Tanya Akira pada Yuta, keduanya sedang berdua duduk di sudut cafe yang tidak jauh dari hotel.

"Aku? Baik? Yang melakukan semua itu Yuzuru dan aku hanya mengikuti apa yang istriku mau. Saat manager menghubungiku dia bilang Jungwoo belum kembali dan Johnny memintaku kembali ke hotel karena aku yang paling tahu daerah sini, saat itu Yuzuru tepat ada di sampingku. Dia bilang agar aku mencarinya, terlepas dari apa yang pernah Jungwoo lakukan, Yuzuru memintaku untuk kembali mengajaknya. Aku tahu tabiat istriku, meski dia bilang agar aku menolong Jungwoo, di kepalanya sudah ada banyak rencana lain." Jawab Yuta.

"Maksudmu dia ada maksud lain? Apa dia tahu tentang sepupu Jungwoo dan perihal pemerkosaan ini?" Yuta menggeleng.

"Untuk tahu lebih lanjut tentang Jungwoo saja ia enggan, dia punya maksud lain adalah, untuk memberikan Jungwoo rasa malu dan membuatnya mengucap kata "maaf", untuk kau tahu, Jungwoo belum pernah mengucap maaf langsung pada Yuzuru." Ujar Yuta menjelaskan, Akira yang sempat salah paham pun mengangguk.

"Dia menyeramkan." Komentar Akira.

"Dia manis selama kau tidak mengusiknya. Sekali kau usik, singa yang tertidur dalam tubuhnya akan bangkit." Jawab Yuta. Akira terkekeh dan menyesap minumnya.

"Ah benar, bagaiman sepupu Jungwoo dan teman-temannya sekarang?" Tanya Yuta.

"Mereka masih dalam pengawasan dokter di rumah sakit, diletakkan di kamar berbeda. Aku belum bisa tanya-tanya, mau tanya bagaimana kalau orangnya saja teler begitu? Jawaban ngelantur yang ada, sudah minum alkohol dengan kadar tinggi, mereka pesta narkoba juga, hahh~ benar-benar parah." Yuta geleng kepala mendengar itu. Jungwoo terselamatkan karena yang menyerangnya sudah tidak mampu menggarapnya lagi.

"Yuzuru tadi tiba jam berapa?" Tanya Akira.

"Shubuh hari, dia bangun pagi-pagi hanya untuk bisa datang kemari memberi kejutan untukku. Dia berangkat dengan jet pribadi, jadi aman dari orang-orang, tadi di bandara langsung dijemput anak buah kakek-nenek." Jawab Yuta.

"Hubunganmu dengannya baik-baik saja, kan?" Yuta mengangguk.

"Kami sempat renggang, itu juga terjadi setelah kami kehilangan anak kami, tapi dengan bantuan member Dream, kami dekat kembali." Jawab Yuta.

"Aku pesan, sekali lagi, jika ada masalah, bicarakan dengan kepala dingin dan jangan main tangan, dia mungkin memang pria, tapi dia pasanganmu, main tangan tidak akan menyelesaikan masalah, hanya akan menambah masalah yang ada." Yuta mengangguk patuh.

"Akan kuingat, ngomong-ngomong, Akira-nii sendiri kapan mau menikah?" Akira mendengus pelan.

"Nanti, kalau cinta pertamaku rela dinomor duakan." Yuta mengernyit.

"Memang siapa cinta pertamamu? Jomblo begitu." Akira mengutuk mulut pedas keponakannya tersebut.

"Negara ini, cinta pertamaku."

***

"Dia tidur?" Tanya Yuta pada Haechan saat ia kembali ke kamarnya. Haechan mengangguk menjawab pertanyaan Yuta.

"Sejak satu jam yang lalu. Dia minta dibangunkan tiga jam lagi, jadi masih sisa dua jam lagi sebelum membangunkannya. Dia sepertinya sangat lelah." Komentar Haechan.

"Yasudah biarkan saja, ini untukmu. Roti melon, aku membelinya di dekat cafe tadi." Haechan memekik senang, dia menerimanya dan tak lupa mengucap terimakasih.

"Ah benar, aku penasaran, kau sudah pernah bertemu dengan keluarga Kim?" Tanya Haechan.

"Jika keluarga Kim itu yang kau maksud adalah Doyoung, iya aku pernah, kalau Jungwoo seingatku belum sama sekali." Jawab Yuta.

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang