🐙24🐰

2.8K 446 28
                                    

2022

"Jaemin!" pemuda yang sudah bersuami itu menoleh saat suara Jeno memanggilnya.

"Ada apa?" tanya Jaemin.

"Mau makan bersamaku? Tidak berdua kok, ada Haechan dan Mark hyung, tadi Renjun harusnya ikut tapi dia sakit perut, tuh." Jeno menunjuk kamar mandi yang masih tertutup.

"Renjun, gwaenchana?!" teriak Jeno dari luar kamar mandi.

"Kau pergilah dengan Jaemin! Perutku tidak tertolong! CHENLE SIALANN!!!" sedangkan si pelaku kini tengah ada di apotek, membelikan Renjun obat sakit perut.

"Ah, aku ganti baju dulu." Jeno mengangguk dan membiarkan Jaemin masuk ke dalam. Jeno mendekati pintu kamar mandinya dan mengetuk tiga kali, tidak lama Renjun keluar dengan keadaan baik-baik saja.

"Aku tahu sakit perutmu sudah sembuh." Ujar Jeno.

"Aku harus berakting agar Chenle bertanggungjawab, sebenarnya makanan yang ia berikan tidak terlalu pedas sih, tapi sepertinya memang perutku sudah penuh." Ujar Renjun.

"Haechan katanya sudah membawa Yuta hyung, kau yakin ini akan berjalan dengan baik?" tanya Jeno.

"Berdoa saja, ditambah aku punya feeling yang bagus, sudah sana. Aku mau berakting lagi sampai Chenle kembali." Jeno geleng kepala menedengarnya.

"Sesukamulah."

***

Yuta menatap ke arah Haechan dan Mark yang membawanya makan ke sebuah rumah makan, ditambah tempat private yang dipesan oleh kedua adiknya.

"Kalian kenapa membawaku kemari? Dan ini private? Biasanya juga tidak masalah makan dengan yang lain." Ujar Yuta.

"Nanti hyung tahu kenapa kami pesan tempat makan yang private, kami sudah meminta pelayan untuk tidak membiarkan siapapun mendapatkan gambar di tempat ini, dan kebetulan tempat ini melarang siapapun untuk mengambil gambar, itu mengapa banyak idol juga artis lain makan di sini, selain enak, privasi mereka terjaga." Yuta hanya menganggukkan kepala saja.

"Mereka sudah dijalan." Ujar Mark dalam gumaman, Yuta tidak mendengarnya namun Haechan dengar, dan dia mengangguk kecil.

Yuta sibuk dengan ponselnya, sibuk main game, mau mengirim pesan pada sang kekasih hati dia masih ragu meski beberapa kali kekasih hatinya mengirim pesan lebih dulu, itu juga berisi pesan yang mengingatkan dia untuk makan atau pesan dia meminta izin bertemu dengan seseorang.

"Apa kami terlambat?" Yuta mendongak saat mendengar suara adik satu grupnya yang lain. Hingga matanya menatap Jeno dan sosok satu lagi di belakang tubuh besar pria Lee tersebut.

"Yuu-chan?" kepala lainnya melihat dari balik bahu Jeno dan mengerjap.

"Yuu-kun?"

***

"Lanjutkan dulu makanmu, ai, nanti kita bicara selepas makan." ujar Yuta saat melihat Jaemin hendak membuka mulutnya, Jaemin merengut lucu, membuat Yuta tersenyum, tangannya terulur untuk mengusak kepala sang terkasih.

Mark, Haechan, dan Jeno sudah pindah ke ruangan lain, meninggalkan pasangan tersebut di sana.

"Jika boleh jujur, makanan ini enak, tapi aku rindu masakanmu." Ujar Yuta jujur, Jaemin yang tengah menguyah dengan pipi menggembung lucu menatap sang suami.

"Ne, Jaeminnie, sebentar lagi aku sibuk dengan konser, setelah dari Korea, aku terbang ke Jepang, Indonesia, dan Thailand, aku tidak akan bisa melihatmu sering-sering." Ujar Yuta, Jaemin yang mendengarnya mengangguk.

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang