🐙61🐰

2.2K 356 15
                                    

🐙61🐰

"Akhirnya datang juga ke dorm, kau bagaimana?" Tanya Jeno pada Haechan dan Renjun yang baru tiba di dorm.

"Aku sudah membaik, tapi belum boleh kelelahan." Jawab Haechan.

"Baguslah" tutur Yuta yang baru keluar kamar dengan Jaemin di rangkulannya.

"Hyung! Bukannya kau harusnya tidak di Korea?" Tanya Haechan kaget.

"Ah, karena ada sesuatu aku harus kembali, tapi tanggal enam belas nanti aku berangkat kembali." Jawab Yuta, dia meletakkan bantal duduk di sofa, membiarkan Jaemin duduk di sana dengan nyaman.

"Terjadi sesuatu saat kami tidak di dorm?" Tanya Renjun yang peka ketika melihat Yuta ada bersama Jaemin dan terlihat begitu lebih perhatian, mungkin daripada perhatian, Renjun melihat Yuta cemas berlebihan.

"Sudah selesai, kurasa, jadi aku tak ingin membahasnya lagi." Jawab Yuta, Renjun yang paham pun mengangguk.

"Aku bawa makanan dari eomma." Haechan membawa kotak bekal ke dapur yang diikuti oleh Chenle dan Jisung.

"Kau baik? Sungchan dan Shotaro dimana?" Tanya Renjun.

"Sungchan dan Shotaro baru saja berangkat kerja, harusnya kalian berpapasan dengan mereka." Jawab Jaemin.

"Tidak, aku rasa mereka sudah pergi lebih dulu." Ujar Renjun, Jaemin mengangguk, ia menyandarkan kepalanya pada bahu Yuta.

"Wae? Ada yang sakit?" Tanya Yuta.

"Hanya pusing, tapi tak apa. Bukan pusing yang parah." Jawab Jaemin dengan senyum kecil.

"Aku di sini tidak lama, tanggal enam belas sudah akan kembali lagi, jadi jika ada apa-apa segera katakan padaku, ya?" Jaemin mengangguki ucapan sang suami.

"Sepertinya memang terjadi sesuatu ya?" Haechan muncul dan meletakkan potongan buah apel di atas meja, dia duduk di dekat kaki Renjun, tak lama dua maknae NCT datang membawa nampan berisi jus buah persik.

"Begitulah" jawab Jaemin.

"Dengan Jungwoo hyung?" Tebak Renjun.

"Park Chio"

***

"Nath, kau melakukan apa yang aku minta kan?" Tanya Arashi pada Nathan yang baru saja memasuki ruang pertemuan.

"Menyelidiki keluarga Park Chio dan keluarga Min?" Tanya Nathan, Arashi mengangguk.

"Sudah, ini, aku bawakan." Nathan meletakkan map di depan Arashi, dia duduk di sebelah Ted.

Arashi membaca satu per satu isi laporan yang Nathan berikan. Kernyitan di dahinya makin dalam.

"Kalau keluarganya seperti ini, aku tidak heran Nyonya Na menjauhkan Yu- Jaemin dari keluarga Min." Ujar Arashi, dia meminta Seira yang ada di sebelahnya untuk menggandakan laporan tersebut sesuai jumlah orang yang hadir, kecuali Nathan.

"Ada apa memangnya?" Tanya Alberth.

"Park Chio bukan saudara kandung Nyonya Na, di beda ayah dengan Nyonya Na. Marga asli Nyonya Na adalah Min, dan sangat disayangkan, Tuan Min tewas di tangan Tuan Park ayah Park Chio." Ujar Arashi menyingkat informasinya.

"Jelas informasinya bukan sekedar itu saja kan?" Tanya Yuuji.

"Benar, yang aku sampaikan adalah laporan singkatnya." Jawab Arashi.

"Ini, satu orang dapat satu." Seira memberikan satu per satu orang yang hadir di sana.

"Hah, ini apa?!" Kaget Kaito saat melihat isi laporan dari Nathan.

"Perencanaan pembunuhan pada Tuan Park diketahui oleh Nyonya Min, sehingga rencana itu justru berbalik pada Tuan Min, dia tewas terbunuh di tangan Tuan Park. Tuan Park lalu mengubah identitasnya dari Park Jungha menjadi Min Haebin.  Hak waris yang harusnya dimiliki Nyonya Na, dialihkan pada Park Chio. Namun karena Park Chio belum menikah dan belum memiliki anak, hak waris itu tidak bisa diserahkan padanya, sehingga Nyonya Na tetap mendapatkannya. Dari semua ini, Tuan Park tak senang, sehingga ia berencana menghabisi Nyonya Na dan keturunannya, yaitu Na Jaemin." Kaito membaca paragraf pertama.

"Orang ini waras tidak sih?" Tanya Neo.

"Sayangnya dia tidak waras, Nyonya Na mengetahui rencana itu dan tidak pernah lagi kembali ke kediamannya semenjak menikah dengan Na Jae Hui, ayah Na Jaemin. Nyonya Na menjauhkan Na Jaemin dari apapun itu yang berhubungan dengan keluarga Min. Dan kebetulan pernikahan antara Nakamoto dan Na harus terjadi, Nyonya Na sangat setuju karena dengan begitu, Jaemin tidak akan disentuh oleh keluarga Min tanpa seizin keluarga Nakamoto." Jelas Nathan, Arashi menganggukinya.

"Pernikahan ini ternyata tidak terlalu memberikan efek, hubungan Yuta dan Jaemin diawal pernikahan sangat dingin dan kaku, tidak ada kesan manis dan mesra, mereka berhubungan dengan prinsip saling menghargai satu sama lain. Yuta masih terbayang dengan cinta pertamanya, yang ternyata justru mempermainkan hatinya, namun akhirnya Yuta dan Jaemin berhasil memperbaiki hubungan mereka, dan terbukti Yuta menjadi sosok yang bertanggungjawab." Arashi menceritakan bagaimana hubungan Yuta dan Jaemin saat ini.

"Akan tetapi, tanpa mereka sadari ada yang terobsesi pada Yuta, obsesinya membawa hal buruk untuk Yuta dan Jaemin. Jaemin keguguran dan hubungan Yuta dengan Jaemin merenggang. Dari sini terlihat rupa asli beberapa orang dari keluarga Nakamoto dan Na. Mereka menekan Jaemin, merendahkan, menghina, mereka menyalahkan Jaemin atas kehilangan mereka akan si pewaris. Yuta akhirnya sadar jika Jaemin diperlakukan tidak baik, membuat ia akhirnya meledak. Beruntungnya sih saat itu Yuta tidak meledak yang sampai membuat ia melukai yang lain, hanya menghancurkan gelas dari cerita yang disampaikan Akari." Lanjut Arashi.

"Lalu, Yuta mengatakan padaku, Kim Jungwoo, si pelaku mendapatkan hukumannya." Arashi mengangkat bahu tak peduli.

"Lalu, lanjutan keluarga Min bagaimana?" Tanya Leon.

"Saat ini mereka tak ada pergerakan, tapi karena saat ini Jaemin tengah hamil, sepertinya mereka akan bergerak lagi saat Jaemin dekat dengan waktu kelahiran." Ujar Nathan.

"Ah aku memiliki skenario terburuk di kepalaku saat ini. Dan aku tak ingin membayangkannya." Ujar Seira.

"Dan kami sepertinya memiliki skenario yang sama denganmu, Sei."

***

"Jaemin, lebih baik yang biru atau hijau?" Tanya Jeno sembari menunjukkan foto baju bayi pada Jaemin. Yuta sedang tidur di kamar Jaemin dan si cantik tak ingin mengganggu suaminya tersebut.

"Aku lebih memilih yang biru, kenapa kau tak tanya Jaehyun hyung?" Tanya Jaemin.

"Tidak ada harapan kalau bertanya padanya, dia pasti akan menjawab, aku serahkan semuanya padamu sayang, atau, kenapa harus memilih saat bisa beli semuanya?, apa tidak stres aku?" Jaemin tertawa melihatnya.

"Haechan juga begitu." Ujar Renjun yang bergabung dengan keduanya, dia duduk di sisi Jeno yang lain.

"Haechan selalu bilang hal yang sama dengan Jaehyun hyung, aku kan minta pendapatnya." Renjun mendumel akan sikap sang suami.

"Yuta hyung apa begitu juga?" Tanya Renjun pada Jaemin.

"Mmm.. bukan Yuta hyung sih, justru aku yang seperti Jaehyun hyung dan Haechan. Hehe.." Jeno dan Renjun saling tatap.

"Dasar orang kaya kebanyakan uang."

🐙61🐰

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang