🐙64🐰

2.2K 347 12
                                    

🐙64🐰

2023

"Jadi, bisa kita bicarakan mengenai apa yang harus kita bicarakan?" tanya Yuta di depan orang tua juga mertuanya. Nathan berdiri di belakang sofa yang Yuta duduki.

"Apa- maksudmu?" tanya ayahnya tak paham.

"Oh tou-san belum tahu mengenai rencana kakek-nenek Nakamoto beserta paman dan bibi untuk menarik kembali hak warisku?" tanya Yuta langsung, Tuan Nakamoto yang mendengar itu tentu terkejut.

"Yang benar saja?! Tidak mungkin!" Yuta hanya menghela nafas.

"Sangat mungkin setelah apa yang aku lakukan di malam pertemuan itu. Tou-san, dan kalian semua pasti sudah dengar mengenai apa yang terjadi, ah benar, appa ada di sana dan tidak membela putramu sama sekali. Sayang sekali eomma dan halmeoni tidak ada di sana. Jaemin benar-benar dijatuhkan harga dirinya. Jika bukan aku yang membelanya, memang siapa lagi?" tanya Yuta, matanya tidak bisa menatap lembut pada ayah mertuanya yang kini hanya bisa mengepalkan tangannya.

"Selain itu, appa sendiri yang menahan hak waris Jaemin. jika memang tidak berniat memberikannya, jangan berikan itu dari awal. Ambil saja semuanya kembali." Yuta menatap tajam Tuan Na yang juga menatapnya tajam.

"Kau- bagaimana bisa kau melakukan itu pada anakmu sendiri?!" Tuan Nakamoto menatap tak percaya pada Tuan Na yang masih memilih bungkam. Nyonya Na yang ada di sebelahnya hanya bisa menggelengkan kepala, dia sudah tidak tahu lagi bagaimana mengatasi kekeras kepalaan sang suami.

"Tenang saja, kalau appa menarik semua hak waris untuk Jaemin, aku tak masalah, aku mendapatkan hak warisku dari Shiroyuki, sehingga itu bukan masalah. Kami tak akan jatuh miskin." Desis Yuta, dia tak akan membiarkan Jaemin dan kedua anaknya hidup susah.

"Yuta, tenang saja, eomma akan segera mengganti nama eomma menjadi nama Jaemin, sehingga hak waris dari keluarga Min bisa segera dapat Jaemin dapatkan, sebagian sudah eomma ganti, namun sebagian lagi belum, jadi butuh waktu sedikit lebih lama." Ujar Nyonya Na, Yuta menatap ibu mertuanya.

"Eomma, keluarga Min masih mengincar itu, terutama Nyonya Min, atau ibu Anda. Nyonya Min tak akan melepaskan Anda dengan mudah, mungkin benar Tuan Mi- Park dan Park Chio ada bersamaku, tapi tetap saja masih ada keluarga yang lain." Ujar Yuta menjelaskan.

"Eomma tahu, lawan eomma memang banyak, tapi eomma akan berusaha, untuk anak dan cucu eomma." Ujar Nyonya Na, Yuta menatap mertuanya dalam diam sebelum mengangguk kecil.

"Jaemin sudah membaik, namun kedua cucu eomma masih di inkubator, berdoa saja semoga mereka baik-baik saja, sehingga aku tak perlu memenggal kepala seseorang."

***

Jaemin membuka mata dan melihat sosok sang suami yang sedang tidur sambil duduk di sebelah bangkarnya. Dia menatap ke arah sekelilingnya, dan mendapati kamar rawatnya berbeda dari yang sebelumnya.

"Hm?" Jaemin memalingkan wajah ke arah sang suami yang bergumam, suaminya itu menguap lebar sebelum menatapnya.

"Oh! Kau sudah sadar, aku panggil dokter dulu." Yuta menekan tombol yang ada di dekatnya, dan tak lama dokter datang untuk memeriksa.

"Keadaan Tuan Jaemin memang sudah perlahan mulai membaik, namun kami sarankan untuk tidak banyak bergerak dulu. Untuk kedua anak Anda, saat ini masih dalam pengawasan, jadi belum bisa kami bawa kemari." Yuta mengangguk paham, dia mengucap terimakasih sebelum dokter pergi dari sana.

"Aku pergi mandi dulu, tidak enak kalau tubuhku masih bau dan ada di dekatmu." Jaemin hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Yuta segera meraih perlengkapan mandi dan baju bersih masuk ke dalam kamar mandi.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Yuta keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar, dia memasukkan pakaian kotor ke kantong yang selalu ia bawa. Setelah dirasa benar-benar bersih dan wangi, Yuta mendekati Jaemin, dia mencium kening sang suami.

"Selamat pagi, ai."

"Selamat pagi, anata."

***

"Jadi pada akhirnya kedua anak kita terlahir sebelum waktunya?" Yuta mengangguk.

"Apa kau sudah tahu jenis kelaminnya, anata?" tanya Jaemin, Yuta mengangguk.

"Aku kemarin sempat bertanya setelah kembali dengan membawa perlengkapanmu, kita mendapat sepasang laki-laki dan perempuan. Yang sulung laki-laki, yang bungsu perempuan. Aku belum memberi mereka nama, takut kau tidak setuju, jadi aku menunggumu sadar." Jelas Yuta.

"Kau akan memberi nama mereka dengan nama Jepang atau Korea?" tanya Jaemin.

"Aku hanya ada ide dengan nama Jepang." Gumam Yuta.

"Jadi kau sudah siapkan, anata?" tanya Jaemin.

"Sebenarnya sudah, tapi seperti yang aku katakan tadi, aku takut kau tidak setuju, jadi aku belum memberikan nama itu pada mereka, terlebih kedua nama itu tidak ada nama Korea." Jawab Yuta dengan rona merah samar. Jaemin terkekeh melihatnya, dia sangat tidak mempermasalahkannya, yang dia tahu, nama yang diberikan oleh suaminya pasti nama yang mengandung arti begitu cantik.

"Jadi katakan padaku, anata, siapa nama pangeran dan putri kecil kita?"

"Nakamoto Kazuo dan Nakamoto Kira."

🐙64🐰

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang