🐙23🐰

2.7K 400 26
                                    

2022

Semenjak kejadian Jaemin keguguran, sejak melihat darah itu keluar dari tubuh adik beda unitnya, Winwin jadi banyak melamun, dia tidak tahu jika hubungan Yuta dan Jaemin sudah sangat jauh. Sebenarnya yang paling tidak ia sangka adalah Jungwoo, yang begitu nekat melakukan hal itu dan sampai sekarang tidak pernah terlihat merasa bersalah sama sekali.

Winwin mendengar tentang keributan di ruang ganti 127, Winwin hanya bisa menghela nafas, seinginnya dia kembali pada Yuta, dia tidak ada sampai niat untuk nekat melukai Jaemin, mau bagaimanapun Jaemin masih adik satu grupnya, adik yang tidak pernah membuatnya tersinggung, adik dengan senyum manis nan hangat. Winwin tak sampai hati menghilangkan senyum itu, melihat Yuta dan Jaemin bak tubuh tanpa raga setelah kehilangan anak mereka, membuat Winwin sedikitnya sadar jika cintanya tidak akan bisa digantikan oleh cinta tulus nan kuat pasangan Yuta, cinta Winwin tidak ada apa-apanya dibanding Jaemin.

"Kau tidak berniat berulah lagi kan?" Lucas muncul dari kamar dan bertanya pada Winwin yang terdiam di depan tv dengan pandangan kosong.

"Mau berbuat apalagi? Matanya saja sudah tidak ada padaku." Gumam Winwin.

"Bagus, jangan sampai kau membuatku membencimu seperti apa yang aku rasakan pada Jungwoo hyung saat ini, meski aku tahu dia melakukan itu untuk mendapatkan perhatian dari Yuta hyung, tapi tindakannya sudah kelewatan, jadi jangan berulah, kau yang terlalu percaya diri saja sudah kadang membuatku pusing, jangan sampai melukai mereka, jangan buat Yuta hyung dan Jaemin hancur untuk kedua kalinya, mereka orang baik. Jangan sakiti dan hancurkan mereka lagi." Penuturan Lucas membuat Winwin diam terpaku, dia mengangguk kecil.

"Move on sana!"

***

Jaehyun menatap Yuta yang masih bak mayat hidup itu, meski pria itu telah berdamai dengan Jaemin, entah mengapa Jaehyun menatap baik Yuta dan Jaemin belum bisa menerima keadaan dan hati mereka belum benar-benar tenang.

Jaehyun memang tidak pernah tahu bagaimana rasanya kehilangan anak, tetapi dia pernah melihat teman ibunya, saat ia masih kecil, keguguran dan wanita itu menjadi tertekan lalu gila. Sebesar itu efek dari seseorang yang gagal menjadi orang tua, rasa penyesalan bahkan dengan kematian sendiripun tidak akan bisa hilang juga.

"Dia masih begitu?" Jaehyun menoleh saat mendengar suara Taeil dan mengangguk.

"Sejak setengah jam yang lalu, hyung darimana?" tanya Jaehyun balik.

"Dari dorm Dream, aku melihat keadaan Jaemin dan para penghuni dorm itu mengatakan jika Jaemin masih sering banyak melamun, sama seperti yang Yuta lakukan saat ini. Saat aku ke sana saja juga keadaan Jaemin seperti yang Yuta alami sekarang." Jawab Taeil.

"Jadi belum benar-benar kembali?" Mark yang baru keluar kamar mendengar itu dan bertanya, Taeil mengangguk.

"Renjun, Jeno, Shotaro, Sungchan, dan Jisung masih berusaha untuk menghiburnya, bahkan Chenle rela menginap di sana untuk menghibur Jaemin. Aku tadi melihat Haechan juga di sana." Mark yang mendengar itu mengangguk.

"Nanti aku ke sana untuk menengoknya." Ujar Mark.

"Lalu Yuta hyung ini bagaimana?" tanya Jaehyun.

"Kita tidak tahu apa yang dia rasakan, jadi biarkan dia sendiri dulu, nanti saat sudah masuk makan siang ajak dia makan." Jaehyun mengangguk paham.

"Kau masih menyimpan perasaanmu pada Jaemin?" tanya Taeil.

"Masih." Taeil dan Mark saling pandang.

"Tapi aku hanya akan menyimpannya sendiri, Jaemin sudah menolakku, tepat di depan suaminya, jadi ya memang harus dihilangkan, hanya saja susah, aku sudah merasakannya lama." Ujar Jaehyun.

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang